38. Pelakunya

832 52 3
                                    

Akibat kecerobohanku membuat hati seseorang terluka.

-Algiano-

HAPPY READING!!

NGGAK SABAR SIAPA PELAKUNYA KAN?
BACA PART INI OKE!

Follow ig me @arllya05.

•••

Malam ini, seseorang berada didepan yang takjauh dari restaurant. Ia duduk santai dibawah pohon besar, sembari menghirup rokoknya dan menghembuskan asap rokok keudara. Pria itu sedang menunggu keluarnya Algi dari restaurant. Ia tau pelaku dari tabrak lari yang menimpa Dhika, Kaka kandung Caca. Ia juga diam-diam menyelidiki kasus tersebut.

Pria itu tersenyum miring saat seseorang baru saja keluar dari restaurant. Ia ingin menghampiri Algi, namun mengurung niatnya. Lalu, ia mengambil ponsel dari saku dan menghubungi Algi.

"Lo nggak sibuk, kan?" tanya Pria itu.

Algi merasa heran, kenapa tiba-tiba pria sialan ini menghubunginya.

"Apa?" tanya Algi disebrang sana.

Pria itu menatap Algi dari jauh, dengan senyum liciknya.

"Ketemu gue didekat lapangan voli, sendiri. Jangan bawa pasukan bawang Lo itu."

"Shit! Lo-"

"Ini tentang gadis Lo, Gue tunggu." Ia memotong ucapan Algi dan menutup panggilannya. Dari jauh ia melihat Algi menahan emosinya.


🌿

Gita sedang membuat susu untuk Reygan, sedari Reygan menangis tanpa henti. Ia juga tidak mengerti, kenapa Reygan menangis tiba-tiba, tidak biasanya dia seperti ini.

"Husst, cucucucu, gantengnya bunda kenapa nangis sayang," Gita berusaha menenangkan Rey, namun Rey semakin menangis kaku.

"Nyonya, Den Reygan kenapa? Ya Allah Kok nangisnya sampe kaku gitu," tanya Bi Surti.

"Iya nih bi, nggak tau kenapa tiba-tiba nangis."

"Sini nyonya biar bi Surti aja, nyonya pasti capek kan?"

Gita memberikan Rey kepada Bi Surti, Gita merasa sedikit capek. Ia berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas minum.

Entah kenapa hati Gita saat ini tidak tenang, ia merasa risau dan gelisah. Gita langsung minum segelas air putih.

Prangg

Gelas kaca yang ia pegang terjatuh pecah dilantai, Gita sangat terkejut. Beruntungnya percikan kaca tidak mengenai kakinya.

Bi Surti langsung datang, ia mendengar suara pecahan kaca.

"Ya Allah Nyonya kenapa?" tanya Bi Surti.

"Gelasnya ngga sengaja pecah Bi, untung saja tidak mengenai kaki."

Gita ingin membersihkan bekas-bekas kaca. Namun, mengurung niatnya.

"Jangan Nyonya, biar Bibi aja yang bersihkan. Si Rey udah tertidur dikamar Nyonya, jadi Nyonya jaga Rey aja."

"Makasih yah Bi,"

"Nggak papa, kan ini sudah jadi tugas Bibi,"

Dikamar, Gita terdiam dengan pikirannya. Kenapa? Ada apa? Ia mendadak menjadi khawatir dengan Algi, putranya.

ALGIANOWhere stories live. Discover now