10 | Become A Basket Manager (2)

32 14 2
                                    

Begitu turun dari bus, Fhea segera pamit dan bergegas pulang ke rumah. Berharap semuanya cepat berakhir. Semua peristiwa yang membuatnya malu dan berdebar hingga jantungnya nyaris melompat!

"Selamat datang Fhea!" Rara, Kayla, Arya, dan Cici menyambutnya.

"Ah, selamat datang juga Grey!" Grey terbang dan hinggap di atas meja belajar.

Aku segera melepaskan sepatu, kuseret tasku dan berjalan ke dalam rumah dengan tenaga yang tersisa. Kilatan mata itu, aku sangat mengenalnya, kilatan mata penuh penasaran. Namun aku terlalu capek untuk menceritakannya.

"Kenapa kalian mengikutiku? Aku tidak akan berbicara sepatah katapun!"

Mereka akhirnya berhenti mengikutiku, kini fokus mereka beralih ke arah Grey. Mereka tak bisa melawan rasa penasaran mereka. Aku terkekeh-kekeh geli melihat Grey yang tampak terganggu dan enggan mengatakan sepatah katapun.

Aku berjalan terseok-seok ke arah kamar mandi. Guyuran air dingin Sepertinya mampu mendinginkan kepalaku dan menenangkan diriku.

Setelah mandi dan memakai baju tidur, aku segera merebahkan diri di atas kasur. Kuraih ponsel yang tergeletak di nakas. Group chat basket langsung berbunyi, menempati posisi teratas dengan chat yang sangat banyak. Sepertinya aku sudah di-invite dari tadi. Apa aku ketinggalan info penting?

Aku segera membuka group chat. Ucapan selamat datang dari para anggota menyambutku, membanjiri kolom chat. Diam-diam hatiku tergerak membacanya, aku terharu melihat reaksi mereka yang sangat ramah kepadaku.

Terimakasih atas sambutannya. Semoga kita dapat berkerja sama dengan baik! Mohon bantuannya 😊

Tak berselang lama, setelah pesanku terkirim, username Aldi segera membalas pesanku.

Wah Fhea sudah aktif! Apa kau sampai di rumah dengan selamat?

"Iya aku sampai di rumah dengan selamat. Terimakasih atas perhatiannya. Bagaiman dengan kalian? Sudah pulang ke rumah?"

Satu per satu mulai membalas pesanku. Bunyi Ting terus berbunyi memenuhi kamarku. Aku kembali mengetikkan pesan.

Rame sekali, aku ketinggalan info apa aja nih?

"Tambahin emot kelinci Fhea! Biar lucu!"

"ASTAGA!" Refleks aku melempar kelinci yang sedari tadi berdiri di sampingku. Untung saja ia tidak terlempar jauh, masih berada di atas kasur.

Saking fokusnya membalas pesan mereka yang datang bak banjir bah tiada henti, aku sampai tak menyadari mereka sudah berada di belakangku, mengintip isi percakapan group.

"Kalian ini penasaran banget ya!"

Mereka hanya nyengir, namun tatapan mereka masih berfokus pada isi chat group. "Cepat kau balas! Zean menanyakan kabarmu tuh!" Arya menunjuk layar ponselku.

Apa kau baik-baik saja?

Jantungku seketika berdetak lebih cepat. Aku membaca ulang kalimat itu, senyumku semakin lebar. Sepertinya aku sudah tersihir dengan pesona Zean sepenuhnya.

Aduh Fhea! Kamu ini masih SMA! Udah mikirin cinta-cintaan aja!

"Ciee cieee~"

"Ciee Fheaaa~"

"Cieee kokoroyok~"

Mereka tersenyum menggoda ke arahku sambil tertawa cekikikan. Aku menggeram kesal dan segera melempar mereka dengan bantal. "Berisik!"

Kini fokusku kembali pada layar ponsel. Aku harus mengetikkan balasan apa? Sudahlah balas biasa saja.

"Iya, aku baik-baik saja kok." Aku bergumam sambil mengetikkan kata demi kata di keyboard dan menekan tombol send.

Moonlight StealthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang