17 | Rumor Has It

31 13 11
                                    

Aku bangun begitu jam wekerku berbunyi. Bersiap berangkat ke sekolah seperti biasa setelah sarapan. Tak lupa pamit kepada para Moonlight Stealth, sebelum akhirnya berangkat bersama Grey. Hari ini agak mendung, tapi tak memadamkan semangatku untuk pergi ke sekolah.

Begitu sampai di gerbang, aku tak sengaja berpapasan dengan Rei, "Pagi Rei!" sapaku. Ia menyapaku balik dan berjalan ke arah lapangan. Sementara aku terus berjalan ke arah lokerku sebelum akhirnya ke kelas.

Saat ingin membuka loker, aku melihat pos it yang menempel di lokerku, "Dasar Cewek Ganjen! Munafik!"

Aku mengerutkan alisku. Apa salah tempel ya? Tapi keterlaluan sekali mengerjai teman sampai seperti itu. Aku pun segera membuangnya dan mengambil beberapa buku di loker lalu menguncinya.

"Fhea yang itu ya?"

"Ah masa sih?"

Aku menoleh ke 2 siswi yang diam-diam melirikku. Mereka segera pergi sambil terus berbisik-bisik—atau mungkin tidak karena aku masih bisa mendengar suara mereka. Mereka ngomongin aku? Tumben sekali ada yg ngomongin aku ….

Tak mempermasalahkannya, aku tetap berjalan ke kelas seperti biasa. Lagi-lagi mereka semua memandangiku sambil berbisik-bisik. Aku merapihkan rambutku dan pakaian jikalau ada yang aneh. Namun mereka tak henti-hentinya memandangku. Pandangan yang tidak bersahabat dan penasaran.

Dengan risih, aku terus melangkahkan kakiku ke kelas. Begitu aku masuk, mereka semua tampak terkejut. Seolah-olah harusnya aku tidak perlu ada di sini. Mereka mulai berbisik-bisik sama seperti tadi.

Aku berusaha mengacuhkannya dan berjalan ke bangkuku. Aku memang tidak begitu akrab dengan semua teman sekelas, hanya beberapa saja, itu pun teman-teman dekatku. Tapi mereka belum datang.

"FHEAAA!"

Nah baru saja kubicarakan, Dhiya berlari tergopoh-gopoh ke arahku. "Hei, kau tak apa-apa?"

Aku menaikkan sebelah asliku. "Tidak apa-apa kok. Memang kenapa?"

Dhiya langsung menyerahkan ponselnya padaku. Di sana terlihat seseorang memposting beberapa fotoku bersama Rei kemarin saat di pameran gambar hingga di tempat makan, dan beberapa foto yang menunjukkan kedekatanku bersama anggota basket saja di bioskop. Aku melihat ke kolom komentar yang penuh dengan cacian.

Astaga apa ini? Apa mereka berkencan?

Kenapa dia menempel dengan anggota basket seperti itu?

Menjijikkan. Dasar cewek ular

Sudah kuduga tidak ada seorang perempuan pun yang tulus mendaftar menjadi manajer klub basket

Ya ampun apa dia mendaftar agar bisa berkencan dengan salah satu anggota basket?

Waw dia sangat licik

Memang tidak bisa menilai orang dari sampulnya ya. Padahal dia keliatan seperti anak baik.

Astaga apa-apaan ini?

Mulutku ternganga. Darimana mereka mendapat foto ini? Dan apa-apaan semua komentar ini? Kenapa bisa jadi seperti ini?

"Apa itu semua benar Fhea?" Teman-teman di kelas mendekat, mereka semua juga tampak penasaran.

Aku menggeleng, "Tentu saja TIDAK! Bagaimana bisa muncul rumor tidak jelas seperti ini! Padahal kemarin aku hanya tidak sengaja bertemu dengan Rei di dekat pasar dan mengobrol sebentar, itu saja!"

Mereka semua saling berpandangan, bingung harus mempercayai siapa. Aku mendesah, "Kalian sendiri tahu kan aku tidak seperti itu …."

"FHEAAA!"

Moonlight StealthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang