24 | Plan - Sneak!

23 9 4
                                    

Setelah kegiatan klub menggambar yang menyenangkan di Kafe Kakao, aku berjalan pulang. Siap mengabari mereka dan menjelankan rencana kedua. Menyelinap!

Nantinya aku dan Moonlight Stealth dalam wujud manusia akan mencoba menyelinap ke gudang sekolah. Layaknya latihan jika nanti ke sana kira-kira apakah bisa lancar atau tidak. Dan juga setelah menyelinap ke sana, mereka dapat melihat dan menilai gudang sekolah itu dan jika mau membereskannya agar muat. Kuharap tidak ada yang memergok kami nanti.

"Aku pulang!"

Moonlight Stealth datang menghampiriku. Rupanya Grey sudah berada di rumahku. Dengan bersemangat aku berlari masuk ke dalam rumah.

"Gais aku ada rencana bagus!" seruku sambil meletakkan tas dan duduk sila di lantai.

Mereka duduk melingkariku. "Apaan tuh?" tanya Cici tak sabaran hingga membuat telinganya bergerak ke atas-bawah.

"Jadi malam ini kita akan mencoba pergi ke luar dan menyelinap ke dalam gudang sekolah, sekalian latihan untuk ke gudang nanti. Kalian ke sana dalam wujud manusia. Setelah sukses menyelinap ke gudang kalian dapat melihat-lihat gudangnya, jika ada yang perlu dibereskan, bisa kita bereskan saat itu juga karena gudangnya sangat berantakan. Bagaimana?"

Mereka diam terpaku selama beberapa saat hingga Cici berseru. "Woah ...."

Aku terkekeh. "Jadi bagaimana? Apa kalian setuju? Jika setuju aku akan beres-beres secepat mungkin dan kita bisa langsung berangkat jam 8 nanti."

"Aku setuju." ujar Kayla diikuti anggukan Rara.

"Idenya sangat bagus! Aku suka! Kokoroyok~" jerit Arya sambil melompat-lompat. Grey di samping Arya mengangguk tanda setuju.

"Baiklah kalau begitu aku akan mandi dan beres-beres dulu sebelum menjalankan rencana kita!"

Setelah aku mandi, makan malam dan bercakap-cakap dengan Moonlight Stealth terkait rencana akhirnya kami bersiap untuk berangkat. Jam sudah menunjukkan pukul 8 tepat. Kami melangkah keluar rumah. Jaga-jaga aku sudah menyiapkan tas ransel besar jika kejadian yang tidak kuinginkan tenyata terjadi.

Begitu sinar rembulan mengguyur mereka di depan teras, suara gemerincing kecil terdengar dan wujud mereka berubah menjadi manusia. Aku tersenyum dan menepuk bahu Rara dan Arya. "Yuk jalan!"

Dengan hati-hati kami melintasi jalanan yang tampak lenggang karena masih berada di sekitar gang. Bukan lewat jalan raya di mana aku biasa menunggu bus namun kami mengambil jalan lain yang lebih panjang dengan menyusuri gang-gang kecil hingga ke sekolah.

Walau wujud mereka sudah berubah jadi manusia, aku takut kejadian yang tidak kuinginkan terjadi tepat di tengah jalan raya di mana siang-malam tak pernah sepi dari keramaian.

"Hindari bayangan! Tetap berada di jalan yang terlihat sinar rembulan!" bisikku untuk sekian kalinya.

Setelah berjalan cukup lama-lama tiba-tiba saja suara gemerincing terdengar diikuti langit yang menggelap. PUF! Mereka berubah menjadi bentuk hewan. Rupanya sinar rembulan tertutupi oleh awan.

Dengan panik aku menyuruh mereka tenang dan mencari tempat sembunyi. Kami berjalan tergopoh-gopoh dan ngumpet di balik gerobak sampah. Astaga kejadian yang tidak kuinginkan terjadi juga! Jika tadi ada orang yang melihat bagaimana?

Untung saja aku melewati jalan gang kecil dan keamanan di sini belum terjaga karena tidak ada cctv sama sekali. Bisa gawat jika tersebar luas ke media sosial kejadian tadi. Kira-kira apa judul besarnya nanti?

Mengagumkan dan Tak Dapat Dipercaya! Sekumpulan orang berubah menjadi hewan!

Waspada! Alien yang dapat berubah menjadi Manusia dan Hewan sedang berkeliaran di Bumi!

Moonlight StealthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang