24: Time For War

304 4 2
                                    

Istana Gremory sedang di desak, Sirzech menyuruh para pengawal untuk membantu Bunshin Naruto melawan zetsu putih, ia juga belum sempat menghubungi ketiga Maou agung lain nya.

Langit terlihat lebih gelap dari kegelapan, percikan petir sangat besar membuat raungan seperti Binatang buas. Loki menatap ke atas, ia sedikit tersenyum simpul. "Kau sudah mulai serius ya, Uchiha Sasuke?"

"Sirzech." Sirzech mengangguk, ia menciptakan 4 bola penghancur, dan di arahkan ke Jutsu Sasuke. "Sasuke, apa kau ingin cepat cepat mengakhiri ini?" Naruto sedikit berbicara pelan.

"Kau lihat kemana, bocah!" Khinsiki menyerang Naruto cukup cepat. Meskipun badan Khinsiki lebih besar dari Naruto, tapi kecepatan nya cukup untuk menandingi Naruto.

Naruto menghindar, menangkis mencoba mencari celah agar ia bisa memukul si brengsek berbadan jumbo ini. "Sial, walaupun badan nya besar, tapi kekuatan dan kecepatan nya lumayan juga. Di tambah kapak yang ia ciptakan tersebut dari chakra."

Dari kejauhan ia sempat melirik Isse dan Vali yang tengah menghadapi Shalba dan yang lainnya. Ia harus berpikir bagaimana ia bisa membantu yang lainnya.

Khinsiki mengayunkan kapak nya dengan sangat cepat, Naruto harus bertindak cepat. Ia menangkis serangan Khinsiki dengan tangannya, ia menatap tajam Khinsiki dan memukulnya dengan sangat kuat.

Khinsiki mundur beberapa langkah karena serangan Naruto. "Cih, kalau begini terus tidak ada untungnya." Naruto mulai membuat segel Jutsu. "Taju Kagebunshin no Jutsu!" Ia mulai menciptakan 10 bayangan dengan kapasitas chakra yang cukup banyak, agar ketika di serang bayangannya tidak langsung menghilang.

Khinsiki memang mudah untuk di kelabui, tetapi. "Hmm trik sampah." Tanpa di sadari, Momoshiki tepat berada di depan Naruto. Momoshiki langsung mencekik Naruto dan menyeretnya cukup jauh.

"Naruto!" Fokus Sasuke terbagi 2, dia harus cepat cepat mengumpulkan kekuatan dalam jumlah yang sangat besar. "Kenapa kau peduli sekali dengan temanmu itu? Gokuryuha!" Loki menyerang Sasuke lebih dulu, tetapi timing nya tepat sekali.

"Siapa yang memperdulikan si bodoh itu? Musnahlah, Kirin!" Serangan Loki seketika musnah, petir yang berwujud binatang itu, menyerang Loki dengan cukup cepat.

Sasuke sempat terkejut. "Waktu berhenti, tidak serangan ku di hentikan!" Sirzech nampak heran, kenapa serangan Sasuke berhenti. Ia mencari siapa yang menghentikan serangan Sasuke.

"Hmm, kalian lengah." Sasuke heran, tetapi sekujur tubuhnya seketika tertusuk beberapa batangan hitam. Sirzech yang di sampingnya terkejut, bagaimana bisa serangan dadakan itu terjadi.

Dari samping Loki, sang Dewi kehancuran keluar tanpa ekspresi. "Kaguya?!" Kaguya hanya menatap Sasuke sebentar, lalu melirik ke arah Isse dan Vali. "Selanjutnya nya mereka." Sasuke mencoba menghentikan Kaguya, tapi percuma bergerak saja tidak bisa.

"Sial batangan ini tidak hanya menghentikan chakraku, tetapi menghentikan persediaan dan peredaran darah ku juga." Saat Kaguya ingin pergi, Kaguya di serang oleh bola kehancuran.

"Kau pikir kau bisa seenaknya bertindak?" Sirzech entah kapan memasuki mode Destruction. Seluruh tubuhnya seperti cahaya berwarna merah gelap, dengan aliran sihir nya sangat kuat. "Grafiya, hubungi Leviathan dan yang lainnya. Aku akan menahan mereka."

Grafiya ingin menolak, tetapi ada benarnya juga. Ia segera pergi dari tempat itu. Sirzech menatap tajam ke arah Kaguya. Ia mengeluarkan bola kehancuran kecil, dan menghancurkan batangan Kaguya.

"Maaf, aku lengah." Sasuke bersiap menghadapi bencana selanjutnya.

Tetapi kondisi Isse dan Vali seperti tidak di untungkan, walaupun mereka adalah naga terkuat, tetapi semua itu ada kelemahannya. "Isse jangan sampai kau kalah sebelum melawanku."

Sasuke Shinden (DxD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang