Invasi Kaguya 6

172 3 0
                                    

Sasuke merasakan hawa kesedihan dari Kaguya, ia merasa air mata yang Kaguya keluarkan air mata kesedihan seorang ibu.

Ia sedikit bersimpati terhadap Kaguya, tapi ia tetap waspada jika itu hanya tipuan belaka. "Sasuke apa kau ada rencana setelah ini?" Tanya Sirzech.

Pandangan Sirzech tidak lepas dari Kaguya, ia takut jika Kaguya menyerang mereka berdua secara mengejutkan. "Sayangnya aku belum memikirkan rencana selanjutnya."

"Tapi aku berencana meng-copy salah satu jurusnya." Sirzech sedikit melirik Sasuke sebentar, ia mencoba memikirkan sesuatu. "Ada 2 hal kemungkinan setelah ini."

Sasuke menunggu perkataan Sirzech selanjutnya. "Kita mendapat bantuan dengan cepat, lalu menang. Atau kita berdua kalah dengan cepat sebelum bantuan tiba."

Sasuke memutar otaknya, ia harus mengambil langkah selanjutnya. Tapi jika ia salah mengambil langkah, maka Kaguya lah yang menang.

Sasuke mempersiapkan dirinya. "Kalau memang itu kemungkinan nya, maka kita harus segera mendapatkan bantuan. Aku akan menahan Kaguya sebisa mungkin, jika kita hanya menunggu, kita hanya buang buang waktu, dan itu sama saja kita membiarkan Kaguya mengaktifkan Mugen Tsukoyomi."

Sirzech merasa pilihan Sasuke kurang tepat, karena mereka berdua seperti belum cukup untuk menahan Kaguya.  "Mungkin keputusan mu kurang tepat." Sasuke menggeleng.

"Jika kita hanya menunggu, belum tentu mereka sampai tepat waktu. Loki menahan mereka, agar Kaguya mempercepat pertumbuhan pohon Shinju."

Sirzech bimbang dengan keputusan Sasuke, tapi pilihan Sasuke ada benarnya. "Aku merasakan chakra Naruto semakin mendekat, mungkin 5 menit dari sekarang."

Sirzech menghela nafas. "Baiklah, sebisa mungkin kalian tahan Kaguya sampai kami tiba. Aku belum tentu berapa lama kami akan sampai, tapi aku sudah menghubungi ketiga Maou yang lain."

Sasuke mengangguk. "Terima kasih." Sirzech mempersiapkan lingkaran sihir dengan sangat hati hati, ia tidak mau Kaguya sampai tahu.

Tapi Kaguya tidak bodoh, ia mengetahui rencana Sirzech apa. "Hmph kau ingin pergi." Gravitasi di sekitar Sasuke dan Sirzech mendadak sangat kuat.

Sasuke mengambil kesempatan ini untuk bertindak. "Sirzech!" Sirzech menatap Sasuke, Sasuke mempersiapkan teleportasi.

Sasuke yang sebelumnya meng-copy lingkaran sihir yang pernah ia gabungkan dengan Rinnegan. "Lihat mataku!" Dari bawah tubuh Sirzech, lingkaran sihir yang cukup besar tercipta.

Dengan menggunakan Chakra Kaguya yang tersebar, Sasuke memanfaatkan nya untuk menciptakan ruang pembatas agar Kaguya tidak dapat mengganggu rencananya.

Kaguya hanya menatap tindakan Sasuke tersebut, Kaguya sejujurnya tidak berniat untuk mengganggu nya, karena tidak lama lagi, Mugen Tsukoyomi akan segara aktif.

Kaguya menatap ke pucuk pohon Shinju. "Meskipun pohon itu di hancurkan juga."

Sasuke segera menteleport Sirzech untuk menolong yang lain, yang sedang bertarung. Menurutnya ia dan Naruto cukup untuk menahan Kaguya.

"Chakra Naruto semakin dekat, mungkin ia telah berhasil mengalahkan Otsutsuki yang lain." Gumam Sasuke. Tapi ada sesuatu yang membuat Sasuke bingung, Kaguya terus menatap pucuk pohon Shinju.

Bahkan ia seperti tidak memperdulikan tindakannya sebelumnya. Kaguya menatap balik Sasuke dengan tatapan polos. "Apa yang kau lakukan barusan itu sia sia, cepat atau lambat pohon itu akan tetap tumbuh."

.

Naruto terus berlari ke arah Sasuke dan Sirzech. Tapi di tengah perjalanan ia merasakan chakra yang sangat ia kenali, chakra seseorang yang memberi nasehat saat perang dunia Shinobi keempat.

Naruto berhenti sejenak, ia sedikit bimbang karena tidak jauh dari tempatnya berdiri ada peperangan yang terjadi di sana. Sebaliknya jika ia terus berjalan, mungkin 3 menit lagi sampai.

Mungkin mengulur waktu 2 menit cukup hanya untuk mengecek apa yang terjadi di sana. Naruto segara melihat peperangan yang terjadi.

Betapa terkejutnya ia, 3 susanoo yang dia kenal sedang berdiri tegak seperti monster yang ingin menghancurkan segalanya.

Naruto lebih terkejut lagi, ketika ia melihat Sirzech sedang membantu peperangan di Medan lain. Naruto menyimpulkan kalau Sasuke tengah sendirian menghadapi Kaguya.

Ia berniat untuk segera bergegas menuju tempat Sasuke. "Hoya-hoya siapa sangka kita kedatangan tamu."

Dihadapan Naruto tengah berdiri seorang dewa konyol dengan senyuman jeleknya. Sirzech yang dengar hal itu, mencari suara keberadaan Loki.

"Kenapa kau buru buru pergi, bukankah mereka temanmu?" Naruto tidak berniat menjawab pertanyaan Loki, jika ia menjawab pertanyaan bodoh tersebut, ia akan telat 1 detik ke tempat Sasuke.

"Aku akan mengurus mereka nanti, sampai jumpa." Saat Naruto ingin pergi, sebuah pedang mengayun ke arahnya.

Dengan sigap ia menghindari serangan kejutan tersebut. "Seperti nya mereka juga ingin bertemu denganmu."

Naruto menatap Susanoo yang menyerangnya barusan, ia menatap orang yang mengendalikan Susanoo tersebut. "Itachi." Pandangan dari kakak Sasuke itu tampak kosong.

"Seperti nya ini bukan Edo Tensei, mereka di hidupkan kembali." Naruto berniat menyelamatkan Itachi, tapi jika ia menunda waktu lebih lama lagi, Sasuke tidak akan mampu bertahan lama.

"Naruto-kun." Naruto menatap Sirzech yang berada di sampingnya. "Lebih baik kau ke tempat Sasuke, aku merasakan firasat buruk kalau ia sendirian."

"Aku memang merencanakan itu, tapi." Naruto menatap Itachi. "Seperti nya temanku itu masih bisa di selamatkan."

Sirzech menatap tempat dimana Itachi berdiri, ia sedikit ragu dengan ucapan Naruto. "Naruto-kun, serahkan masalah disini kepada aku dan kelompok adikku. Karena Falbium, Leviathan dan Ajuka tengah di hadang oleh Kokabiel. Terlebih lagi, aku tidak tahu bagaimana keadaan Isse-kun dan Vali-kun melawan Shalba."

Benar juga, ia harus cepat ke tempat Sasuke dan menghentikan aktifnya Mugen Tsukoyomi kedua. "Baiklah, tapi sebelum aku pergi, bantu aku, aku akan menyerang temanku ini dengan serangan terkuat."

Sirzech menggeleng. "Itu akan membuang waktu, aku akan menteleport mu ke tempat Sasuke."

Sirzech menciptakan lingkaran sihir di bawah chakra Kurama, Loki memincingkan matanya. Ia mengangkat pedangnya, ia mencoba untuk menganggu nya sedikit.

"Jika aku ganggu, mereka akan telat, jika aku tidak ganggu pun mereka akan telat juga. Hmph konyol sekali." Ia menurunkan pedangnya kembali.

"Sampaikan salam ku untuk si Kaguya, kalau keadaan disini baik baik saja, ya meskipun ia tidak peduli juga." Loki hanya tersenyum simpul.

Naruto tidak menanggapi ucapan Loki tersebut, ia harus bergegas menuju ke tempat Sasuke.

"Baiklah semuanya sudah siap, sekarang-" ucapan Sirzech di potong. "Sirzech, bisakah kita bicara sebentar?" Sirzech dan Naruto membulatkan matanya tidak percaya.

Kelompok Rias Gremory juga menatap ke arah suara barusan, betapa terkejutnya nya mereka melihat hal tersebut. "ISSE!"

Sasuke Shinden (DxD)Where stories live. Discover now