Invasi Kaguya 3

177 4 1
                                    

Serangan bertubi-tubi dilancarkan oleh 3 raja iblis terdahulu, kedua naga legendaris ini mencoba mencari celah untuk menyerang balik.

Tapi setelah melihat regenerasinya, mereka berdua ragu untuk menyerang dengan kekuatan penuh. Isse dan Vali mencoba memancing mereka untuk melancarkan serangan terkuat mereka.

"Oi Vali, apa kau tidak bisa menyerap kekuatan mereka?" Tanya Isse, Vali seperti menggeleng pelan. "Kekuatan mereka bertambah kuat, aku tidak pasti Divine Diving bisa melemahkan mereka."

Shalba Creuserey Khaterea terlihat senang mengejar 2 tikus yang mencoba lari, mereka tidak ingin menyianyiakan kesempatan untuk balas dendam kepada 2 naga brengsek ini.

"Kau mau kemana hah, bukankah kita sedang berpesta?" Ucap Shalba yang terus melempar bola bola cahaya, Creuserey dan Khaterea juga turut menyerang mereka. "Ternyata kekuatan ophis masih ada pada diriku."

Khaterea mengangguk. "Benar, kekuatan ophis semakin kuat ketika kita di bangkitkan. Baiklah setelah mengalahkan mereka, aku akan membunuh keturunan Leviathan itu."

Khaterea mengeluarkan tombak perangnya, ia melempar tombak itu ke arah Isse dan Vali.

Isse yang telat menyadari, segera di dorong oleh Vali. "Tombak milik pewaris Leviathan." Isse yang tidak mengerti hanya menatap tombak itu. "Seperti nya tombak itu mempunyai pikiran sendiri."

Tombak itu kembali menyerang Isse dan Vali. "Baiklah mereka di sibukan oleh tombak itu, serangan waktunya kita menghabisi mereka."

Creuserey menciptakan lingkaran sihir, Shalba dan Creuserey menambah kan jumlah sihir pada lingkaran sihir tersebut. "Apa kita langsung membunuhnya?" Tanya Creuserey.

"Aku berniat menyiksa nya, karena kita diperintahkan untuk menangkapnya." Creuserey mengerti.

Isse yang melihat energi sihir yang sebesar itu, seketika merinding. "Oi Vali, gunakan Divine Diving milikmu." Vali melirik ke arah Creuserey, penglihatan nya tidak terlalu fokus lantaran serangan gabungan dari 3 raja iblis itu cukup menyulitkan.

Vali membuat pelindung agar ia fokus menahan serangan ketiga Maou terdahulu itu. "Sedikit lagi."

"Lebih baik kalian mati saja! Sihir Gabungan: Cahaya Raja Iblis!" Dari lingkaran sihir tersebut kekuatan yang sangat besar menyerang Isse dan Vali. "Matilah lah kalian."

Ledakan besar membuat sekitarnya berguncang hebat. Pohon pohon di sekeliling nya menjadi debu akibat serangan gabungan dari ketiga Maou terdahulu.

"Dengan begini kita bisa membalaskan dendam kepada-" ucapan Shalba terhenti, ketika melihat tembakan serangannya berbelok.

"Half-Demension." Vali membengkokkan ruang, dia tidak bisa menggunakan Divine Dividing karena ia belum menyentuh targetnya. "Sialan!" Ucap Creuserey.

Vali mengatur nafasnya, menahan serangan ketiga Maou itu cukup menguras tenaga. "Kita selamat, kau baik baik saja Vali?" Tanya Isse.

Nafasnya mulai teratur, ia menghirup sedikit udara. "Ini belum seberapa, yang terpenting bagaimana cara mengalahkan mereka bertiga dengan regenerasi mereka."

Shalba tersenyum tipis, seperti nya 2 tikus itu belum paham dengan situasi saat ini. "Mungkin lebih tepatnya."

Isse terkejut, Shalba tepat berada di depan matanya. "Kami abadi!" Shalba menghantam wajah Isse ke tanah hingga tubuhnya ikut terpendam ke tanah.

"ISSE-" tanpa di sadari Vali, Creuserey tepat berada di sebelahnya. "Kau lihat kemana?" Creuserey memukul perut Vali sangat keras, hingga Balance Breaker Vali hancur.

Shalba dan Creuserey menatap 2 naga legendaris yang sudah pingsan. "Sayang sekali, aku berniat membunuh kalian, tapi sayangnya aku di perintahkan untuk menangkap kalian, bukan membunuh."

"Apa kita langsung bawa mereka ke Kaguya?" Tanya Leviathan. "Lebih baik kit manfaatkan dulu si Kaguya itu." Usul Creuserey. Shalba terlihat setuju dengan ucapan Creuserey.

"Kau benar, dengan begitu kita tidak sia sia mengikuti orang asing itu."

***

Naruto terseret beberapa meter akibat shockwave dari serangan Momoshiki. "Apa yang pantas di pahami dari manusia?" Momoshiki mengulang perkataan Naruto sebelum nya.

Momoshiki berniat menghancurkan mental wadah kyubi ini. Naruto menyeka darahnya, ia berusaha berdiri dengan kaki nya yang gemetar.

"Heh, siapa suruh kau memikirkan hal itu?" Naruto berusaha mengatur nafasnya, ia tidak boleh ceroboh untuk saat ini. Ia sadar lawannya kali ini bukan musuh biasa.

Momoshiki tidak menjawab perkataan Naruto, ia sadar betapa menariknya wadah Kyubi ini. "Lagi pula siapa peduli dengan makhluk bernama manusia?"

Naruto meludah sedikit darah dari mulutnya, ia seperti meremehkan Momoshiki. "Lagi pula siapa yang menyuruh kau peduli dengan manusia?"

Naruto berlari dengan cepat, membuat angin di sekitar Momoshiki seperti angin topan. Khinsiki menatap Momoshiki. "Apa yang harus saya lakukan Momoshiki-sama?"

Momoshiki belum menjawab, ia masih memperhatikan kecepatan Naruto. "Tusuk tangan dan kakinya."

.

"Aku Hyoudou Isse mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa 1442 Hijriyah. Jaga kesehatan, jangan lupa pakai masker, sering cuci tangan dan jangan lupa tinggalkan votenya.

Jangan lupa niatnya puasanya ya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Untuk kelanjutan ceritanya tunggu 13 April 👍

              

Sasuke Shinden (DxD)Where stories live. Discover now