Tiga belas 1.3

211 55 14
                                    

Dimohon untuk
*
*
*

◇VOMENTNYA YA KAWAND◇

Tiga hari sudah berlalu dan Raya juga sudah lebih baik untuk mulai masuk sekolah kembali. Terlalu suntuk berdiam diri terlalu lama di rumah sakit.

Tragedi Lion yang menunggu Raya di rumah sakit memang permintaan sang ayah, karena Raka ayah dari Raya teman baiknya ayah Lion.

Tapi makin hari, Lion terbiasa dengan berada di samping Raya. Walaupun pertengkaran kecil sering terjadi, tapi itu yang terkadang membuat Lion tersenyum tipis.

Iya tipis, kenapa? Karena Lion jarang sekali menunjukan senyumnya. Rayalah yang menyebabkan Lion bisa tersenyum walaupun tipis.

Raya buru-buru turun dari motor Lion dan mengabaikan protesan lelaki itu yang memintanya untuk turun secara perlahan.

"Bawel banget si lo ah!"

"Udah numpang, gak tahu diri lagi," cetus Lion yang membuat Raya tak terima.

"Heh! Suruh siapa nurut sama orang tua? Dijadiin babu gue kan jadinya," ucap Raya nyolot.

Raya menoleh dan melihat Hana sudah menunggunya di sana. Raya langsung berlari pelan karena kakinya masih sedikit nyeri jika di jalankan.

"Hanaa!!!"

"Ih apaan si lo, kaya yang gak ketemu satu abad aja." Raya memajukan bibirnya dan berdecak sebal pada respon sahabatnya.

"Baru keluar dari rumah sakit nih!" Mereka berjalan beriringan menuju kelas sambil berbincang.

"Tahu. Btw, makin deket aja sama Lion," goda Hana dengan tatapan yang memicing.

"Dia aja yang deketin gue, lagian dia juga deket sama gue karena di suruh bokapnya."

"Halah, ntar suka beneran jajanin gue ya!"

"Apaan si Na, lo juga makin deket aja sama Rafael," ucap Raya tak mau kalah.

"Gue kan emang deket sama Rafael," tutur Hana.

"Sama Hariz?"

Hana menghela napasnya, "Tuh anak makin hari makin ada aja tingkahnya, gak ngerti gue."

"Tapi makin degdegan kan dadanya?" ujar Raya dengan wajah yang tersenyum menggoda.

"Kaki lo gue tenadang yah?"

"Jangan lah anjir. Tapi bener kan Na?" Hana memutar bola matanya malas, "Males gue ngomong sama lo."

"Tapi bener kan Na?" Raya mengulang pertanyaanya. Bukannya menjawab, Hana malah berjalan lebih dulu dan meninggalkan Raya.

"Oi, Na! BENER KAN?" teriakan Raya tak Hana gubris sama sekali.

"WOI! HANA! JANGAN TINGGALIN AING DONG, AING KAN GAK BISA LARI!"

~\\\~\\\~\\\~

'Tak

Dua botol air mineral di simpan di samping masing-masing piring Hana dan Raya.

Kedua gadis itu yang tengah mengunyah jadi terhenti saat ada dua lelaki yang duduk di samping masing-masingnya.

"Lo masih sakit, minumnya harus air putih dulu," ujar lelaki yang kancing seragam atasnya dibiarkan terbuka.

"Lo selalu lupa beli minuman, makannya gue beliin," ucap lelaki yang seragamnya hanya dijadikan luaran dan dalamnya mengenakan kaos hitam.

Hana dan Raya saling tatap, tak mengerti dengan tingkah dua lelaki yang tiba-tiba ini.

7Day's with'you [2HWANG] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang