Tiga puluh 3.0 [END]

336 42 40
                                    

Vote gak lo?! Heh!😾

Dimohon untuk
*
*
*

◇VOMENNYA YA KAWAND◇

Mobil berbelok ke arah kiri, membuat Hariz menoleh ke ayahnya yang tengah duduk disampingnya. "Loh pah? Ini kan bukan jalan ke arah rumah."

"Emang bukan," jawab Rizal, sambil membuka jasnya dan berganti ke pakaian santai.

"Terus kenapa kesini? Udah malem Pah, jangan ngajak Hariz maen, besok sekolah."

"Siapa juga yang mau ngajak kamu maen."

Mobil berhenti di parkiran restauran mewah. Hariz tertegun sebentar sebelum turun mengikuti ayahnya yang sudah keluar dari mobil.

"Ngajak makan Pah?"

"Huum."

Hariz mengikuti Rizal dari belakang, ntah mau kemana tapi yang jelas tempat ini mahal. Pelayannya mengarahkan mereka ke ruangan yang agak tertutup, dan mungkin itu adalah ruangan vip di sini.

Hariz tersenyum senang. Ini bakal menjadi time with fathernya, kebetulan juga dirinya tengah lapar sekarang.

Hariz tidak tahu kapan ayahnya ini pulang dari Dubai, tiba-tiba menyeretnya ke acara pertemuan bisnis dan mengenalkannya pada semua orang.

Saat membuka pintu, Hariz terkejut melihat wanita yang memunggungi mereka.

"Silahkan tuan."

"Terima kasih." Rizal mengangguk dan memberikan senyum sekadarnya pada pelayan. Pelayan itu jadi tersipu malu dan terlihat pipinya memerah.

Ayah nya itu memang masih muda, terlihat maksudnya. Terlihat masih muda, bahkan style pakaiannya selalu mengikuti zaman angkatan Hariz.

Yah begitulah Rizal Kaisar. Sebelum duduk, Rizal ditarik oleh anaknya. Hariz berbisik di telinga sang Ayah menanyakan siapa sosok wanita itu.

"Nanti juga kamu tahu, ayok duduk."

Rizal melepas cekalan Hariz dan duduk di hadapan sang wanita itu. "Maaf ya, lama."

"Ah, gak papa kok. Aku juga baru nyampe."

Wanita itu menoleh ke arah Hariz yang masih berdiri di ambang pintu. "Hariz? Sini!"

Hariz tersenyum tipis lalu duduk di samping Rizal setelah menyalami wanita itu.

"Wah, mamah Bella cantik banget malam ini," pujinya. Dia memang sudah menyangka bahwa Bella akan menjadi mamahnya dalam waktu dekat ini. Ayahnya terlihat serius menjali hubungan dengan Bella, dan Hariz sangat setuju karena Bella benar-benar cocok untuk menjadi ibunya.

"Kamu bisa aja, lancar banget mulutnya kaya papah kamu."

Hariz memasang wajah terkejut, lalu mencondongkan wajahnya ke arah Bella setelah itu berbisik namun masih bisa terdengar oleh Rizal. "Wah? Papah sering ngegombal?"

Bella mesem-mesem sambil ngangguk. "Cih, biasanya galak kaya kingkong."

"Heh!" Rizal mengetuk kepala anaknya itu.

7Day's with'you [2HWANG] ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant