Enam 0.6

269 80 21
                                    

Dimohon untuk
*
*
*
◇VOMENTNYA YA KAWAND◇

"Buset abis borong coklat dimana bu?"

Bukannya menjawab, Hana langsung duduk dan menyimpan semua coklat-coklatnya di atas meja.
"Kalau lo mau, ambil aja."

"Ya mau atuh, yakali rezeki di tolak." Dengan wajah sumringahnya, Raya memilih-milih coklat yang akan dia makan.

"Itu semua dari Hariz."

Raya menghentikan aktivitas melahap coklat yang ada di genggamannya. "Hariz?"

"Oh yaampun, kalian beneran pacaran setelah tragedi balapan itu? Apa harus gue balapan ulang biar lo bebas Na?"

"Gak usah. Ini masih jam sekolah, kemarin juga masih untung sekolah gak tahu lo ngadain balapan. Nekat banget si lo," cibir Hana.

"Ya abis kesel si, gue kira gak ada yang jago maen motor. Eh ternyata si kucing garong itu jago juga balapannya."

"Kucing garong?"

Raya mengangguk. "Itu si Lion."

"Lion itu artinya Singa Ray, bukan kucing," ralat Hana.

"Bodo amat, gue namain kucing oren juga gak masalah." Disaat tengah asik berbincang dan Raya juga asik ngemilin coklat. Para gadis yang ntah dari mana menggebrak meja mereka hingga aktivitas keduanya terhenti.

"Itu coklat yang gue kasih buat Hariz, kok dimakan sama lo?!"

Raya menatap jengah gadis-gadis yang beraninya dekengen itu. Masalah tamparan kemarin juga masih terasa perih, sekarang mau nambah masalah lagi? Oke, Raya terima.

Raya mengemut jarinya yang masih tersisa coklat-coklat di sana.

"Mau?" Raya menyodorkan jari yang tadi ia emut kepada gadis-gadis kecentilan ini.

"Euw! Jijik banget si! Gue tanya sama lo, kenapa coklatnya ada di kalian berdua."

"Lo tanya aja sendiri sama Hariz, kenapa coklat-coklat yang lo kasih ada di tangan kita."

Itu Raya yang ngegas, Hana hanya diam dengan tenangnya melihat perseteruan antara Raya dan cewek yang ntah berantah ini.

"Pasti kalian ngegoda lagi anak nyasar ya? Gue peringatin sama kalian, kalau Hariz sebentar lagi milik gue. Gak usah so kecakepan deh lo, Hariz ga akan mau sama lo."

"Ih? Adanya lo yang so kecakepan! Haha, emang Hariz mau sama modelan ondel-ondel kaya gini? Gak yakin gue."

Gadis itu terlihat kesal, lihat saja tangannya sudah mengepal dan wajahnya sudah memerah. "Sembarangan ya lo!"

"Apa? Mau nabok lagi? Sini! Gue jabanin anjeng!"

Hana yang sudah bosan diam mencoba melerai sahabatnya yang sudah tersulut emosi. "Udah Ray, gak usah di ladenin."

"Heh! Lo juga sama ya! Gak usah so kepedean gitu di deketin Hariz kemarin! Jangan so cantik deh!"

"Oi! Temen gua mah cantik, bodynya cakep. Gak kaya lo ondel-ondel monas!"

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now