7Day's with'you [2HWANG] ✅

Special 17 Agustus yang ke-7.6

Karena waktu itu aku bikin part ini tepat pada tanggal 17 agustus.
Jadinya gak aku hapus atau revisi.
Ini special part gitu ahay!

*
*
*

"Hana,  teks-teks protokol, pancasila, undang-undang, sama yang lainnya udah disiapin?"

Hana mengangguk saat Bima menghampirinya untuk mengecek kesiapan untuk upacara bendera.

Sekarang bagian osis yang mempersiapkan upacara khsusu untuk hari special.

Dibantu dengan anggota marching band dan paskibra. Mereka bekerja sama untuk mengkhidmatkan upacara yang hari ini akan dilaksanakan.

"Kita udah latihan jauh-jauh hari, gue harap hasilnya gak mengecewakan. Thank's buat Paskibra sama Marching Band yang mau kerja sama."

Pembina kesiswaan menghampiri Bima untuk menyampaikan bahwa upacara bisa dimulai sekarang.

"Bima, upacara bisa dimulai sekarang. Suruh semua siap-siap di posisi masing-masing."

Perintah Bu Kana langsung di angguki oleh Bima, Bima menyuruh yang lain di posisi yang sudah di tentukan.

"Woy, dasi gue rapi gak?" tanya Hariz yang kebagian menjadi pemimpin barisan yang paling kanan bertanya pada Lion.

"Rapih-rapih. Otak lo aja yang gak rapih."

"Woy! Hariz, minjem topi lah. Gue gak mau kebagian tempat yang paling panas. Serasa di panggang bukan di goreng," ujar Hanry yang tiba-tiba datang menghampiri Lion dan Hariz.

"Gak bisa!"

"Elah, biasanya juga lo suka ijin ke uks biar gak ikutan upacara, terus topinya lo kasih ke gue," ucap Hanry.

"Gue disuruh jadi pemimpin barisan yang paling kanan. Gue harus rapih, soalnya bebeb Hana ada di sono."

"Anying, udah bucin ternyata. Terus aing kudu gimana? Ntar ketahuan bu Kana aing di smackdown dari lapangan."

"Coba dah di uks, biasanya ada topi di sana."

"Oh, oke." Hanry mengangguk dan langsung bergegas keluar kelas. Dia sedikit terkejut saat menuju keluar malah nongol wajah Bima dari pintu.

"Woy! Buruan ke lapang, upacara mau mulai!"

Bima disuruh bu Kana buat nyisir seluru kelas, supaya tak ada siswa-siswi yang masih anteng di kelas.

Ferry sama Ayan lagi di sidang sama ketua PMR. Mereka berdua eskul PMR, ia Ferry juga. Cuman dia kebanyakannya numpang nama, sisanya jarang banget eskul.

"Lo berdua sekarang  gue tugasin bagian jaga."

Ferry menunjuk dirinya sendiri tak percaya. "Gue?"

"Iye, lo. Hari ini gue maafin dah, atas ulah lo yang jarang eskul dengan alasan gak jelas. PMR kita lagi musnah tenaga cowok, mau gak mau gue harus nyuruh lo yang cuman numpang nama di eskul."