Dua puluh tujuh 2.7

206 44 4
                                    

Di vote ya ayang!

Dimohon untuk
*
*
*
◇VOMENTNYA YA KAWAND◇

Hana tengah membuka buku paket biologi, dia merelakan jam-jam istirahatnya untuk menghafal materi yang akan di tes nanti setelah istirahat selesai.

"Woyyy ke kantin cepett!!!"

Lelaki yang memang satu kelas dengan Hana itu sedang berdiri di ambang pintu kelas sambil menyuruh anak kelas untuk pergi ke kantin.

"Ada apaan dah?" tanya temannya.

"Mau bakso gratis gak? Itu ada yang jajanin bakso buat enam kelas."

"Serius gak lo?" tanya temannya tak percaya.

"Nanti udah makan, eh kagak di bayar."

"Lima rius gue, buruan kita ngantri. Kapan lagi bakso mang uyung di gratisin."

Seisi kelas langsung bersemangat, ntah yang cewek ataupun yang cowoknya. Semuanya pada berbondong-bondong menuju kantin sekolah. Sekolah ini serasa sedang terjadi gempa.

Hana menggeleng pelan meratapi tingkah teman sekelasnya. Ia memasangkan earphone di telinga, butuh musik yang menenangkan selagi mencatat materi yang akan dibahas setelah istirahat selesai.

Sementara di kantin. Mang Uyung, penjual bakso yang super enak seantero Pusaka Elang lagi ramai pembeli.

Sampai-sampai, Hanry, Ferry dan Abin berbaik hati membantu mang Uyung yang hanya melayani dengan dua tangannya.

"INI BAKSO YANG GAK PAKE BIHUN! SIAPA NIH NGAKU!!"

"Punya gueee!!"

"Punyaa guee Han!"

"Yang gue itu!!"

Kantin penuh dengan pembeli yang hanya membeli bakso. Lion yang hanya mengamati dari pinggiran hanya menghela napas melihat cucu-cucu adam kelaparan.

"Yang laku bakso doang, kita yang dagang juga pengen atuh kaya gitu." Kuping Lion mulai menelan ocehan-ocehan sirik sesama pedagang.

Lion berdiri dari duduknya, membuat Hariz dan Abin menoleh seketika. "Mau kemana lo?"

"Mau pergi, sumpek gue. Males banget berbagi udara sama lo." Setelah mengatakan itu Lion beneran pergi.

Hariz menatap Lion horor. "Eh anjir, tuh anak punya masalah hidup apaan si?"

Lion berjalan di koridor, sambil memainkan ponselnya. Kelas-kelas lagi rusuh, karena guru-guru lagi gak pada ada. Gak tahu kemana, Lion mana peduli.

Saat dia akan berbelok, tiba-tiba seorang gadis dengan lancarnya berjalan dari arah berlawanan. Terjadilah tragedi menabrak, hingga ponsel Lion yang tadi ia pegang terjatuh dilantai.

"Woy! Elah jalan yang bener!"

Lion berdecak, kemudian memungut ponselnya. Untung tidak kenapa-napa, ia menatap gadis itu datar.

"Eh, ternyata yang di tabrak temenku."

"Temen?" Lion mengerutkan keningnya, meminta penjelasan dari ucapan gadis itu.

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now