Dua puluh tiga 2.3

197 54 10
                                    

Menuangkan ide itu gak gampang bro!

Dimohon untuk
*
*
*

◇VOMENTNYA YA KAWAND◇

Masih di rumah Hariz, Hana sudah kenyang menyantap makanan yang di order pemilik rumah. Ia benar-benar menjadi tamu di sini.

Alasan meminta makan ya jelas saja karena lapar, setelah melewati hari yang agak runyam. Dari berangkat sekolah kesiangan karena si amang angkot lama mangkal, lalu di jalan ada tragedi adu mekanik sama musuh Hariz.

Terus di sekolah langsung di hukum bersihin toilet ujung mana ke kunci lagi di bilik toilet. Belum lagi masalah Raya yang menyuruhnya untuk segera memutuskan Hariz.

Udah capek raga, batin dan otak juga malah ikutan. Makannya, diisi dulu dengan nasi padang. Tapi kesal, karena Hariz malah membelikan nasi goreng untuknya.

Untunglah Hariz masih punya hati membelikan pacarnya ini makanan. Hana membereskan piring-piring kotor ke tempat cuci piring.

Fyi. Setelah membeli nasi goreng, Hariz kecantol sama sate di depan kompleks. Mereka pun berhenti dan membeli sate terlebih dahulu. Sate sapi dong, ada si sate ayam juga. Cuman kan ini kompleks elite, satenya juga harus elite. Kalau bisa si ya, nanti satenya pake daging onta. Tadi Hana udah request kok.

Hariz menghampiri Hana ke dapur dengan pakaian yang berbeda. Kaos hitam dan celana pendek selutut.

"Mandi dulu sana, bau asem."

"Sembarangan!" Hana menyipratkan air dari kran pencuci piring.

"Eh-eh basah dong! Kalau gue jadi mermaid gimana?" teriaknya sambil menghalau cipratan air dari Hana.

Kan, mulai lagi alay dramanya.

"Gak akan jadi mermaid, yang ada jadi dugong!"

Hana menghentikan aksinya, lalu kembali mencuci piring bekas tadi ia makan bersama Hariz. Kalau kalian membayangkan bakal terjadinya adegan suap-suapan, kalian salah besar.

Yang ada mereka ribut karena rebutin tusuk sate yang terakhir. Pasangan apa ini? Lelaki gak mau ngalah sama pacarnya, Hana mendengus kesal.

Hariz menyandarkan punggungnya pada meja makan, menatap Hana dari belakang sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Ditatapnya tubuh Hana dari bawah ke atas, dari kaki jenjang Hana yang terpampang jelas, sampai ke ujung rambut Hana yang terlihat lembut jika diusap.

Hana selesai dengan pekerjaanya, ia mematikan kran dan mengelap tangannya yang basah pada lap kering yang sudah tersedia di sana.

Saat berbalik, ia dihadapkan dengan Hariz yang masih dengan santainya menatap dia.

"Lo ngapain di situ?"

"Liatin tubuh lo," jawab Hariz tenang.

Hana membulatkan matanya, lalu menutup dadanya dengan kedua tangan yang menyilang. "Mesum banget lo!"

"Eh! Bukan. Gue liatin tubuh lo buat nyocokin sama baju gue yang bakal lo pake nanti, masa tidur mau pake seragam?"

"Mandi sana, badan lo bau sate." Setelah mengucapkan itu, Hariz berjalan ke arah tangga untuk pergi ke kamarnya sebelum dilempar piring oleh Hana.

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now