Lima belas 1.5

204 52 5
                                    

Dimohon untuk
*
*
*

◇VOMENTNYA YA KAWAND◇

'BRAK!

"Mana-mana aing mau lihat sahabat aing!"

Suara pintu yang dibuka dengan keras diiringi suara Hanry yang menggelegar membuat Hana dan Hariz menoleh tanpa mengubah posisi mereka.

"Omaygat. Kalian berdua ngapain berduaan di uks?" tanya Ferry yang shok akan posisi mereka.

"Hati-hati loh, ruangan kaya gini bisa aja memancing hawa napsu," celetuk Abin dengan halis yang di angkat-angkat dan tatapannya menggoda Hariz dan Hana.

Hana yang sudah menjauh dari Hariz tengah memasang muka yang gugup karena tercyduk. Kalau Hariz jangan ditanya, dia mah kaleum bae dari tadi.

"Mana posisinya ambigu lagi, udah gitu bibir Hariznya juga monyong-monyong."

Hariz menatap tajam Hanry. "Kapan gua monyong-monyong?"

"Tadi ... halah, gue lihat kok."

Hariz menarik Hana agar posisi mereka lebih dekat, lengannya memeluk pinggang Hana dari arah samping.

"Emangnya kenapa kalau gue mau nyium dia?" Hana menatap Hariz dengan tajam, dengan entengnya lelaki itu mengucapkan hal yang menurut Hana sangat tidak baik jika dikatakan di depan orang.

"Salah? Dia kan cewek gue."

"Iya-iya tahu cewek lo. Tapi kan-"

'Ceklek (anggap aja suara pintu)

"Hana lo di dalem kan?"

Hanry yang ucapannya terpotong oleh seseorang yang baru masuk berniat protes.

"Kalau gue lagi ngomong tuh- yaampun? Siapa ini?" ujar Hanry tak percaya.

Bukan hanya Hanry, seisi uks juga kaget saat yang datang adalah Lion dengan Raya.

"Kalian ... dateng barengan?" tanya Hana tidak percaya.

"Gak! Gue ... gue ketemu dia di depan uks, jadi pas masuk kelihatan kaya barengan."

Hana memicing tak percaya pada ucapan Raya. "Eh itu tangan lepas yah! Jangan pegang-pegang!"

"Dih? Dia kan cewek gue, terserah dong gue mau gandeng dia atau gak juga. Gak usah mengalihkan pembicaraan," ucap Hariz.

Raya mendengus sebal lalu menatap Lion dengan tajam. "Bantu gue dong!"

"Bantu apaan? Kita kan ke sini emang barengan." Jawaban dari Lion membuat seisi ruangan menatap keduanya tidak percaya.

"Kebanjiran fakta!"

~\\\~\\\~\\\~

Di lapangan, Hariz dan kawan-kawan sedang bermain bola basket. Hariz anaknya gak bisa diem, kayanya dulu pas dibedongnya kurang kenceng, jadinya agak pentakilan gitu gak bisa diem hyper aktif lah. Walaupun mukanya lagi parah juga tetep gas keun kalau maen basket.

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now