Empat 0.4

309 95 38
                                    

Dimohon untuk
*
*
*
◇VOMENTNYA KAWAND◇


Grup chat sekolah ramai dengan topik anak nyasar yang dikabarkan akan balap motor pulang sekolah nanti.

Dan yang paling menggegerkannya lagi adalah lawanan mereka bukan lelaki, melainkan wanita yang mereka kenal dengan ke barbarannya, Raya.

Dan kini tepat pulang sekolah, banyak dari murid Pusaka Elang mendatangi tempat yang akan dijadikan arena balap Raya dan anak nyasar.

"Rame banget," gumam Hana yang masih bisa didengar oleh Raya.

"Iyalah rame, anak nyasar kan emang terkenal," saut Raya. "Tapi gue gak kenal personilnya, hehe."

"Kita gak kalah terkenal kok, makanya banyak banget yang nontonnya." Raya menaik turunkan halisnya dengan bangga.

Hana mencebik dan menatap Raya dengan memicing. "Awas aja kalau lo kenapa-napa!"

"Tenang, luka lecet ini menjadi tanda bahwa akulah petarung sejati."

Hana hanya bisa pasrah dan menghela napas. Temannya ini memiliki hobi yang tak sewajarnya dilakukan seorang wanita.

Pengaturan arena balap ini diminta oleh Raya agar temannya yang mengatur dan mengecek bahwa semua aman.

Hariz dan anak lainnya mendatangi Raya dan Hana yang tengah  berbincang.

"Keuntuntungan kalau tim gue menang apa?"

Hana begitupun Raya menoleh saat suara itu ternyata keluar dari seseorang yang sudah berdiri di hadapannya.

"Lo maunya apa?"

Hariz tersenyum miring, lalu menatap Raya dingin. "Temen lo jadi cewek gue. Gimana?"

Hana yang mendengar itu kaget bukan main, menatap Raya berharap temannya mengusulkan tawaran yang lain.

"Deal."

"What?!" Hana berdecih kesal.

Hariz tersenyum kemenangan, dia percaya pada temannya. Lion akan membuatnya lebih cepat menyelesaikan permainan mereka kemarin.

"Kalau temen gue kalah, kita tanding ulang. Tapi lo yang main," ucap Hana dengan jari telunjuk mengarah pada Hariz.

"of course, lawan gue," sambung Hana. Wajahnya yang dingin dengan tatapan mata tajam membuat Hariz merasa tertantang. Lelaki itu menarik sudut bibirnya, tersenyum tipis dan mengangguk pelan. "Oke."

Raya menarik Hana pergi dari tempat, untuk menghampiri motornya karena sebentar lagi duel balap ini akan dimulai.

Hana menepis genggaman tangan Raya dan menatapnya lamat-lamat. "Maksud lo apa si? Kok jadi gue taruhannya?"

Raya menatap Hana diam kemudian suara kekehan itu terdengar membuat Hana jengkel sendiri.

"Hana muka lo lucu banget sumpah!"

"Gak lucu Raya!"

"Ok,ok. Hana, gue gak bakal kalah dan ngebiarin gitu aja lo sama Hariz." Raya menggeleng pelan. "Gak akan."

"Yakin gak akan kalah?" tanya Hana dengan nada menantang.

"Yakin. Percaya sama gue," ujar Raya memberi keyakinan pada Hana. "Kalau pun gue kalah, lo kan yang bakal tanding ulang nanti? Lo udah gue ajarin, yakali masih gak bisa tibang ngegas doang."

Beberapa jam setelahnya ...

Raya memasang wajah sedih dan Hana menghela napas gusar. "Hanaaa gue minta maaaf ..."

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now