Dua puluh empat 2.4

196 49 17
                                    

Bisa gak si, hargain karya orang dengan vote doang?

Dimohon untuk
*
*
*
◇VOMENTNYA YA KAWAND◇


Pagi harinya, Hana sudah terbangun dan kini sedang meminum susu di dapur. Sambil terdiam memikirkan kejadian semalam.

Dari nonton horor yang gak ada kalem-kalemnya, sampe kejadian mati lampu sampai parno sama pintu yang gedor-gedor sendiri padahal ulah satpamnya sendiri. Dan berakhir mereka tidur di sofa karena permintaan Hariz yang gak mau tidur sendiri di kamar.

Cowok apaan? Di suruh jangan nonton horor ngeyel si, lagian so soan berani banget mau nonton ya kan.

Hana juga merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya, hatinya tidak bisa tenang jika berdekatan dengan Hariz.

Menatapnya dari dekat, membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Tidur lelaki ini sangat lucu, matanya terpejam membuat kesan tengilnya tidak terlihat.

Bibirnya ... eum, kalian tahu. Bibir Hariz itu memble tapi ... ciumable banget. Hana sendiri sering-sering nelen ludah.

Sesuai dengan posisi semalam. Hana yang tidur di pangkuan Hariz dan Hariz yang terlelap sambil duduk.

Kejadian pagi tadi awakward moment banget. Saat Hana sudah terbangun, Hariz jadi ikut terbangun juga,

"Nyenyak tidurnya?" tanya Hariz saat mereka sudah benar-benar terbangun. Hana hanya mengangguk dan Hariz langsunh berdiri buat ijin ke kamar. Katanya si mau mandi, tapi yang sebenernya adalah Hariz udah kesemutan pahanya, tapi ia tetep jalan so kalem ke kamar, dan pas sampai di kamar ia mukul-mukul pahanya.

Saat Hariz pergi ke kamar, Hana langsung berlari ke dapur.

Dan sekarang matahari sudah hampir terlihat, cahaya diluar juga sudah terang. Hana melirik jam yang ada di dapur, jarumnya menunjuk ke arah jam enam.

Dia menegak susu hingga habis, kemudian bergegas ke lantai atas untuk pergi mandi.

Saat akan menekan knop pintu kamar, lengannya di pegang oleh lelaki yang baru saja keluar dari kamar sebelah.

"Mau kemana?"

Hana menepis lengan Hariz. "Mau mandi lah, gue mau balik."

"Emang gue udah ijinin lo balik?"

"Gue gak butuh ijin lo! Awas-awas, mau mandi."

Hariz menarik tudung hoodie Hana hingga gadis itu mundur dari pintu. "Nanti aja mandinya."

Hariz menyeret Hana dengan menarik tudung hoodie yang tengah Hana kenakan.

"A-aahh! Mau kemana?!"

"Ke dapur. Lo harus bikinin gue nasi goreng, sama susu. Abis itu kita lari pagi."

Hana mendengus kesal saat Hariz sudah melepaskan cekalannya, lalu berjalan menuju wajan dan mengambilnya dengan kasar.

Hariz hanya tersenyum tipis, lalu duduk di kursi meja makan sambil menatap Hana yang mulai berkutat dengan wajan.

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now