Dua puluh satu 2.1

186 51 3
                                    

Tau cara menghargai karya org?

Dimohon untuk
*
*
*

◇VOMENTNYA YA KAWAND◇

Setelah tragedi di kamar mandi ujung, Hana dan Hariz membutuhkan waktu satu jam untuk bisa keluar dari toilet tersebut.

Setelah mengatakan hal ambigu menurut Hana, Hana langsung menabok pipi Hariz. Karena ngeri melihat Hariz menyunggingkan senyumnya.

Hariz menjadi diam setelah Hana tampar. Beberapa kali Hana menoleh ke arah Hariz yang masih terdiam duduk di toilet duduk.

Apa gue terlalu kenceng ya naboknya? Itulah yang selalu Hana tanyakan di dalam hati. Ia jadi merasa bersalah.

Sejujurnya Hariz tak mempermasalahkan tamparan yang diberikan Hana. Bahkan, menurut Hariz. Tamparan yang dilayangkan Hana tak ada apa-apanya, walaupun wajahnya sedang terluka.

Hariz hanya sedang menyiapkan hatinya sebelum ia mengatakan hal yang bakal menimbulkan tabokan yang kedua.

Hariz mengeluarkan ponsel dan menghubungi Hanry untuk membantunya keluar dari toilet ini.

Setelah beberapa lama, Hanry masuk ke dalam toilet dan membuka pintu itu dari luar. Ternyata pintunya hanya bisa di buka dari luar saja.

"Woaah anjir! Di toilet berduaan ngapain? Basah-basahan ya?"

Hana menatap Hanry dengan datar. Beda kalau Hariz yang langsung menoyor kepala Hanry dan membuat lelaki itu misuh-misuh di tempat.

"Ngadi-ngadi kalau ngomong, kita lagi di hukum eh malah kekunci di sini."

Hanry menatap Hariz dengan curiga. "Aku tidak percaya mulut aligator mu itu wahai saudara Hariz."

"Kalian masih mau ngobrol di sini? Kalau gitu gue pergi duluan," ujar Hana lalu melenggang pergi meninggalkan dua sahabat di dalam toilet.

"Jujur anjir lo ngapain di dalem?" Hanry masih penasaran jarena menemukan fakta yang membuat rasa ingin tahunya terpecahkan.

Hariz mendorong tubuh Hanry yang mendekat dengan mata memicing. "Sesuatu, anak kecil gak boleh tahu."

Hariz melenggang pergi meninggalkan Hanry yang memasang wajah tidak terima.

"Woy! Gue udah 18 ples ples ya!"

~///~///~///~

Hana mendesah saat bokongnya sudah mendarat di bangku kelasnya. Syukurlah, kelas sedang dalam keadaan jam kosong. Jadi dia bisa masuk tanpa ba-bi-bu ke kelasnya.

Suara notif pesan dari ponselnya berbunyi, membuat Hana menyempatkan membuka ponselnya terlebih dulu.

Terlihat beberapa pesan yang dikirim oleh Raya. Hana langsung menekan chat Raya dan membaca isinya.

Rayaaaa

|Lo dimana?
|Udah ke sklah?
06:32

|Lo kgk skolah?
|Lo skit?
|Woy!! Udh mau msuk nih pak Dandi
07:10

|Eh, pak Dandinya kagk ada Na. Wkwkwk, tumbenan tu guru absen.
08:45

7Day's with'you [2HWANG] ✅Where stories live. Discover now