Part 2

242 34 0
                                    

Happy Reading!

Tett.. Tett.. Tett

"Kepada seluruh siswa dan siswi diharap segera memasuki lapangan karena upacara akan segara dimulai" Suara guru piket terdengar jelas dari speaker yang tepat di depan kelas Fisha.

Fisha menuruni tangga dengan malas karena kelas Fisha berada di lantai 3, kelas X dilantai 1, dan kelas XI dilantai 2.

"Fisha, kok lemes gitu kamu sakit? Padahal beberapa menit lalu baik-baik aja deh" Tanya Lathifa kepada fisha.

"Fisha ngak lagi sakit Fa, tapi lagi mager aja hehehe"

"Ish, aku kira kamu kenapa Fisha hahaha kalau masalah mager mah sama aku juga lagi mager ini" Tawa Lathifa.

"Ih ngak boleh mageran apalagi kita mau upacara, coba deh bayangin para pahlawan kemerdekaan aja mereka dengan susah payah untuk bisa mengibarkan bendera merah putih. Sedangkan kita? Hanya ikut upacara satu jam aja kok malas-malasan. Heran deh Nayla" Nasehat Nayla kepada kami berdua.

Diantara kami bertiga memang Nayla yang paling bersemangat untuk ikut upacara. Kalau ditanya kenapa sampai semangat gitu yaa jawabannya karena cita-cita ku ingin jadi Polwan. Ada ada saja sahabatku yang satu ini hahaha

"Iyaiya Bu Nayla" jawab kami dengan serentak

"Nah, kalau gitu yuk langsung ke lapangan kayaknya udah rame" Ajak Nayla

*****


Di Kelas

"Alhamdulillah upacaranya selesai juga. Ngak tau apa Kepala Sekolah kalau kita semuanya udah panas-panasan apalagi isi pidatonya panjang hadeeh" Cerocos Lathifa setiba di kelas

"Hahahah udah Fa ngak boleh marah-marah nanti Lathifa cepat tua loh. Lagian kan upacaranya udah selesai" Jawab Fisha dengan tenang

"Iya Fisha, Iya" Pasrah Lathifa

Fisha sebenarnya ingin tertawa melihat raut wajah Lathifa tapi karena Latifa masih kesal jadi fisha undur aja ketawanya hihihi.

Tidak heran kalau Lathifa marah-marah didalan kelas selesai upacara. Karena kalau Kepala Sekolah yang memberikan pidato sama saja dengan guru yang sedang memberikan hukuman kepada siswa yang bersalah. Setiap berpidato kepala sekolah pasti akan memberikan pidatonya panjang×lebar. Tadi upacara diselesaikan lebih awal dari biasanya karena panas yang terik padahal masih jam 8 pagi. Oleh sebab itu tadi ada beberapa siswa yang pingsan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi anak-anak semuanya. Hari ini kita belajar Bahasa Indonesia dan buka buku paket kalian halaman 105...."

Pagi ini selesai upacara kami belajar Bahasa Indonesia dengan Bu Rahma, guru yang masih keliatan cantik diumurnya yang hampir menginjak usia 50 an. Bu Rahma termasuk kedalam kategori guru yang banyak disayang oleh siswanya karena Bu Rahma adalah guru yang baik hati dan tidak mudah marah walaupun siswanya berbuat salah tapi Bu Rahma akan menegurnya dengan lemah lembut. Dan beruntungnya kami kelas XII Mipa 1, selain mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bu Rahma juga wali kelas XII Mipa 1.

Ditengah pembelajaran, pintu diketuk dari luar...

Tok tok tok

"Assalamualaikum Bu" salam seseorang, ternyata beliau adalah Kepala Sekolah

"Wa'alaikumussalam Pak" jawab kami sekelas tak terkecuali Bu Rahma

"Ini Bu, saya hanya ingin mengantarkan siswa baru dikelas ini. Masuk nak" panggil Kepala Sekolah kepada seseorang yang sedari tadi ternyata berada diluar kelas.

"Kalau begitu saya pamit ya Bu dan anak-anak bapak semuanya, Assalamualaikum" pamit kepala sekolah sambil kembali menutup pintu kelas.

"Nak, sekarang perkenalkan dirimu" Pinta Bu Rahma kepada siswa baru itu

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya, perkenalkan nama saya Muhammad Fatih Abqary panggil saja Fatih saya siswa baru pindahan dari Jakarta, salam kenal semuanya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Ucap siswa baru itu memperkenalkan dirinya"

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Fatih" jawab kami serentak

Ya, dia adalah Muhammad Fatih Abqary seorang siswa baru yang merupakan pindahan dari salah satu SMA ternama di Kota Jakarta. Ketika memperkenalkan diri, dia hanya menundukkan kepalanya kebawah mungkin bagi orang yang tidak tahu dia dikira takut tapi aku  tau kalau dia sedang menundukkan pandangannya bukan karena takut melainkan karena satu hal. Dan satu lagi yang aku tau Fatih adalah orang yang cuek terhadap sekitar buktinya sewaktu memperkenalkan diri dia mengatakan dengan nada datar, mungkin dia satu satunya siswa yang cuek dan datar dikelas ku. Hahaha

"Baiklah Fatih, sekarang kamu duduk dengan Iqbal ya, Iqbal angkat tangan kamu nak" ucap Bu Rahma mempersilahkan Fatih duduk dengan Iqbal yang kebetulan dia duduk sendiri.

Iqbal Firdausy, seorang laki-laki yang ramah dan mudah bergaul menurutku. Jadi kalau Fatih duduk berdua dengan Iqbal mungkin akan aneh karena Fatih yang sifatnya cuek berbanding terbalik dengan Iqbal yang ceria.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh readers, Jangan lupa Vote dan Coment nya ya Author sayang kalian❤️

Lima Puluh Kota, Sumatera Barat
28 April 2021




Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now