Part 17

80 17 0
                                    

Happy Reading!

"Boleh saya tau alasan kenapa kamu menolak lamaran saya?" tanya Fatih pada Fisha yang sedang memainkan jarinya.

"Kamu berhak memilih seseorang yang lebih baik dan lebih sempurna dari aku" jawab Fisha.

"Tetapi saya tidak bisa memilih orang lain yang lebih sempurna dari kamu karena saya bukan mencari yang sempurna" ucap Fatih dengan tegas.

"Kamu jangan egois Fatih, kamu bisa mencari yang lebih sempurna dari aku. Kalau kamu bersama aku pasti kamu akan menderita. Tolong mengerti keadaan ku" ucap Fisha membantah.

"Sekarang saya tanya pada hati mu Aisy, apakah kamu memiliki perasaan yang sama dengan saya?" tanya Fatih.

"Saya tidak mempunyai perasaan apa-apa pada mu"

"Berhenti membohongi hati kamu sendiri Aisy." sahut Fatih disertai senyuman.

Fisha terdiam setelah mendengar perkataan Fatih. Ia dia telah membohongi hatinya sendiri. Apakah dia berhak bahagia? Apakah dia akan bahagia nantinya jika bersama Fatih? Apa kata orang nanti kalau seorang Fatih yang bisa dikatakan sempurna bersanding dengan dirinya yang buta? Entahlah. Semua itu memusingkn kepala Fisha.

"Nak, turuti apa kata hatimu. Jangan jadikan alasan karena kamu tak sempurna." nasehat Bunda Fatih.

Dia sangat menyayangi Fisha sejak hari pertama dia menjenguk Fisha yang terbaring koma di rumah sakit.

"Iya Nak, kami mendukung apa saja keputusan mu" sahut Zara.

Nafisha yang mendengar nasehat-nasehat dari orang yang dia sayang menjadi terharu karena masih banyak orang yang menyayangi nya tanpa memandang fisik. Seharusnya dia mensyukuri itu.

"Jadi Aisy, bagaimana keputusanmu?" tanya Fatih kembali.

Huft..
Fisha menghembuskan nafas nya. Semoga keputusannya tepat.

"Bismillah. Saya Nafisha Aisy Wijaya menerima lamaran dari Muhammad Fatih Abqary." jawab Fisha disertai senyuman.

"Alhamdulillah" ucap syukur semua orang yang berada disana.

"Terima Kasih Aisy" ucap Fatih dan hanya dibalas anggukan Fisha.

Mendengar jawaban Fisha, para orang tua langsung membicarakan hari pernikahan mereka berdua.

"Ehemm... Saya ingin menyampaikan suatu kabar pada semuanya. Saya tidak tau apa ini kabar baik atau buruk." ucap Fatih setelah cukup lama terdiam.

Semua orang langsung diam mendengar ucapan Fatih. Kira-kira berita apa yang akan disampaikan Fatih. Begitu juga dengan Fisha yang setia mendengarkan.

"Tujuan saya melamar Aisy malam ini adalah untuk mengikat Aisy sebagai pasangan saya nantinya. Tapi saya sangat meminta maaf sebesar-besarnya karena untuk melangsungkan pernikahan harus ditunda dulu. Karena Alhamdulillah saya menerima e-mail dari Universitas Al Azhar beberapa hari sebelum UN bahwa saya diterima disana dengan jurusan kedokteran." ucap Fatih dengan suara yang lirih.

"Alhamdulillah"

"Maafkan saya Aisy karena saya tidak mengatakannya diawal tadi. Karena saya takut kamu tidak menerima saya. Apakah kamu bisa menunggu saya untuk beberapa tahun kedepan?" tanya Fatih pada Fisha.

"Hiks Hiks tidak apa Fatih malah aku senang kalau kamu diterima disana. Kejar lah cita-cita kamu. Aku disini menunggu kamu kembali. Semangat belajarnya calon dokter" jawab Fisha sambil memberikan semangat pada Fatih.

"Ya Allah Nak, kenapa kamu belum bilang ke Bunda kalau kamu diterima disana?" tanya bunda Fatih karena anaknya itu belum mengatakan apa-apa padanya.

Luka Dalam Tawa (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang