Part 39

169 16 0
                                    

Happy Reading!

Hari demi hari telah Arkan dan Fisha lalui,sebulan yang lalu mereka telah pulang dari Turki. Kehidupan rumah tangga mereka pun berjalan dengan baik walau terkadang diwarnai perselisihan pendapat antara keduanya.

Dan selama itu pula, mereka telah mengenal satu sama lain. Arkan telah menceritakan siapa dia dan apa saja peristiwa yang pernah ia alami sebelumnya. Dan begitu pula dengan Fisha, juga menceritakan semua masa lalu yang dihadapinya kepada Arkan, sang suami.

Sekarang mereka berdua sedang berada di dalam mobil Arkan, dia akan mengantarkan Fisha ke kantor.

"Yang,kita samaan aja lah pergi meetingnya.Kan tujuan kita sama, Yang" ucap Arkan.

Arkan dan Fisha akan mengadakan pertemuan antara perusahaan mereka. Fisha tidak mau kalau datang dengan Arkan. Ia akan datang nanti bersama sekretaris nya. Karena mereka akan meeting di perusahaan Arkan.

"Ngak mau ih, aku mau datangnya sama sekretaris aku"

"Kamu jahat tau ngak,Yang"

"Lah, jahat darimana suamiku" gemas Fisha. Suaminya ini sejak pagi tadi sangat manja kepadanya.

"Kamu ngak mau bareng sama aku" rajuk Arkan.

"Bukannya ngak mau bareng, tapi aku mau ke kantor dulu mau ngerjain berkas-berkas kan nanti pertemuannya ketika makan siang" ucap Fisha memberi pengertian pada Arkan.

"Iya deh Iya"

"Mas, kamu hari ini kok manja sih" ucap Fisha.

"Mas juga ngak tau,sayang. Bawaannya pengen berdua sama kamu terus"

"Hahaha udah deh jangan gombal. Gombal nya nanti aja ini aku mau masuk dulu ya" ucap Fisha pamit kepada Arkan karena mobil yang Arkan kendarai telah sampai di parkiran perusahaan Wijaya.

"Iya,selamat bekerja ya sayang" ucap Arkan.

Fisha mengambil tangan Arkan untuk dicium nya, setelah itu Arkan juga akan mencium kening Fisha. Selama menikah, kebiasaan mereka terus seperti itu.

Setelah mengantarkan Fisha, Arkan melajukan mobilnya ke kantor nya sendiri.

*****

Sebulan kemudian...

Huek Huek Huek

"Ya Allah, Mas. Kamu kenapa sih? Kamu makan apa sih kok bisa muntah-muntah begini" oceh Fisha. Dari mereka tahajud sampai sebelum berangkat ke kantor Arkan selalu muntah-muntah. Tidak terhitung berapa kali ia memasuki kamar mandi.

Hanya cairan bening yang Arkan muntahkan, Arkan sangat lemas. Apa ia sakit? Padahal kan tubuhnya tidak panas sama sekali.

"Mas juga ngak tau, Yang"

"Mending Mas tiduran di kasur, Fisha mau ganti baju abis itu kita ke rumah sakit" ucap Fisha.

"Ngak usah lah, Yang. Mas baik-baik aja kok" tolak Arkan.

"Fisha ngak terima penolakan, Mas"

Fisha pergi ke walk in closet untuk mengganti baju tidur yang dikenakan nya dengan setelan gamis syar'i dan cadar.

"Yuk kita ke Rumah Sakit"

Fisha membantu Arkan berdiri, setelah itu ia memapah Arkan ke mobil.

"Yang, kamu yang nyetir? Mas ngak izinin loh"

"Izinin sekali ini aja ya suamiku, sekarang kan Mas ngak memungkinkan buat nyetir dan kalau pake supir nanti ngerepotin lagi" ucap Fisha.

Author said : 'Fisha mah bisa aja, Supir kan kerjanya emang jadi supir. Eh dianya malah sungkan'

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now