Part 37

141 14 0
                                    

Happy Reading!

Sore hari ini Fisha dan Arkan pamit kepada Ali dan Zara untuk pergi ke rumah mereka. Semua koper sudah dimasukkan kedalaman mobil Arkan yang sedang terparkir manis di garasi.

"Ma, Pa Fisha pamit dulu ya" Ucap Fisha ketika Ali dan Zara mengantarnya ke depan.

"Iya sayang, kamu hati-hati ya. Jadilah istri yang baik dan sholehah" nasehat Zara.

"Iya, Ma. Pasti" Fisha mencium tangan Zara.

"Pa, Fisha pergi dulu" pamit Fisha sambil mencium tangan Ali.

"Iya, Princess. Nanti sering-sering kesini ya"

"Siap Komandan" ucap Fisha dengan sikap hormat. Ali, Zara dan Arkan tertawa melihat tingkah Fisha.

"Ma, Pa Arkan Izin bawa Fisha ya. InsyaAllah kami sering kesini jengukin papa dan mama" Ucap Arkan.

"Iya Nak"

Arkan mencium tangan Ali dan Zara. Setelah itu Arkan dan Fisha memasuki mobil. Fisha melambaikan tangan nya pada kedua orang tuanya. Setetes cairan bening keluar dari pelupuk matanya.

"Udah ya sayang, jangan nangis" hibur Arkan sambil menggenggam tangan Fisha.

Bukannya berhenti, malah tangisan Fisha semakin terdengar jelas di telinga Arkan.

"Udah yaa.. Nanti sesak nafas kalau nangis" ucap Arkan.

Tak lama kemudian, tangisan Fisha berhenti. Arkan tersenyum melihat itu. Istrinya ini sangat menggemaskan.

Sekitar 20 menit dari rumah mertuanya, selang mereka sampai di depan pagar yang menjulang tinggi ke atas. Arkan membunyikan klakson mobilnya sebanyak 3 kali, setelah itu pagar dibuka oleh satpam yang menjaga rumah itu. Mobil Arkan memasuki pekarangan rumah.

Fisha dapat melihat kalau rumah ini sangatlah bagus dan asri dikarenakan terdapat banyak pohon yang tumbuh disekitar rumah. Ali mengajak Fisha masuk ke dalam rumah itu, hal pertama yang Fisha pahami setelah masuk adalah kebanyakan rumah ini berwarna putih sangat elegan dan terkesan mewah.

"Yuk keatas" ajak Arkan.

Fisha hanya mengikuti Arkan, setelah itu Arkan berhenti di depan pintu yang terbuat dari jati. Arkan membuka nya dan masuk ke dalam.

"Ini kamar kita sayang" Ucap Arkan.

Kamar ini sangat besar dari kamar Fisha. Didalam kamar tersebut terdapat kamar mandi yang sangat mewah sama halnya dengan kamar mandi hotel berbintang. Tak lupa pula didalam kamar itu terdapat walk in closet yang didalamnya sudah terisi oleh berbagai pakaian yang telah Arkan beli sebelumnya untuk Fisha.

"MasyaaAllah mas, ini sangat berlebihan" Ucap Fisha. Walaupun ia berasal dari kalangan atas, tapi ia tetaplah sederhana.

"Ngak sayang, ini semua demi kenyamanan kamu" Ucap Arkan sambil mencium kening Fisha.

"Mas ada kejutan lain. Yuk ikuti mas" ajak Arkan. Ia mempunyai kejutan untuk Fisha.

Fisha mengikuti Arkan yang masuk kedalam kamar yang terletak di samping kamar mereka. Ketika pintu dibuka, mata Fisha langsung berkaca - kaca. Apa yang ia lihat?

"Ini kamar anak kita nantinya. Kalau kamu mau ganti warna cat nya silahkan. Maaf ya mas belum isi banyak mainan." sesal Arkan.

"Ya Allah, Mas. Dia aja belum ada tapi kamu udah rencanain ini semua" ucap Fisha.

"Cepat atau lambat dia pasti akan ada, sayang" jawab Arkan.

Fisha memeluk erat Arkan, kenapa suami nya itu banyak kejutan? Ya kejutan yang dimaksud Arkan tadi adalah kamar anak mereka yang terletak persis disamping kamar mereka. Kamar ini juga sangat luas dapat Fisha perkirakan kalau kamar ini adalah kamar kedua yang terbesar setelah kamar utama, kamar mereka berdua. Didalam kamar ini, terdapat pintu yang menghubungkan langsung dengan kamar utama. Dan kamar ini juga memiliki walk in closet dan kamar mandi sendiri.

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now