Part 26

88 9 0
                                    

Happy Reading!

Hari ini Nayla telah tiba di kampus, tak lama kemudian datanglah Lathifa dengan ciri khas nya  yakni terlambat walaupun tidak separah waktu SMA.

"Assalamualaikum Nay" ucap Lathifa ketika sudah duduk dikursi samping Nayla.

"Wa'alaikumussalam"

Nayla melihat kearah Lathifa, dia kaget ketika melihat wajah Lathifa yang sangat pucat.

"Fa kamu sakit? Wajah kamu pucat banget" ucap Nayla khawatir dengan keadaan Lathifa.

"Hah? Ngak kok Nay, Thifa ngak sakit kok" jawab Lathifa.

Nayla hanya mengangguk kan kepalanya seakan percaya dengan ucapan Lathifa. Belakangan ini wajah Lathifa memang sangat pucat. Tubuhnya pun Nayla perhatikan semakin kurus.

Tak lama kemudian, dosen pun masuk ke kelas mereka. Ya mereka sekelas lagi saat kuliah. Saat dosen menjelaskan materi di depan, tiba-tiba Lathifa merasa sakit kepala. Dia memegang kepalanya karena kepalanya sangat sakit. Ia juga menegang ketika merasa darah segar keluar dari hidung nya. Ia segera membersihkan hidung nya menggunakan tissu yang selalu dia bawa. Ia melihat ke arah Nayla, dia bersyukur karena Nayla tidak menoleh kepadanya.

Sakit kepala Lathifa semakin menjadi-jadi, kepalanya seakan pecah. Dia tidak sanggup menopang tubuhnya akhirnya Lathifa pingsan dalam posisi duduk di kursi. Nayla yang merasa ada yang janggal langsung menoleh ke arah Lathifa, matanya membelalak ketika menemukan Lathifa pingsan.

"YA ALLAH! Thifa kamu kenapa? Heyy" ucap Nayla sambil menepuk-nepuk pipi Lathifa. Tapi yang ditepuk tidak kunjung sadar. Nayla semakin khawatir ketika melihat darah segar keluar dari hidung Lathifa.

"Nayla ada apa?" tanya dosen ketika mendengar teriakan Nayla.

"Pak, Lathifa pingsan pak" jawab Nayla.

Sontak seluruh penghuni kelas terkejut dan panik. Dosen menyuruh teman kelas Lathifa untuk segera membawa ke ruang sakit terdekat.

Nayla ikut ke rumah sakit dengan diantar oleh dosen yang tadi mengajar dikelas nya. Ia sangat bersyukur dosen ini baik dan menawarkan mobil nya untuk membawa Lathifa ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Lathifa langsung dilarikan ke UGD. Nayla yang panik lantas menghubungi umi Lathifa.

"Assalamualaikum Umi"

"Wa'alaikumussalam, ada apa Nay?" tanya Umi

"Umi, Lathifa sekarang lagi dirumah sakit" ucap Nayla memberitahu.

"Ya Allah, iya nak. Umi dan Abi langsung ke sana. Rumah sakit mana nak?" tanya umi khawatir dengan keadaan putrinya.

"Rumah Sakit Medika Umi"

"Umi siap-siap kesana Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Nayla terduduk lemas dan menangis di kursi tunggu, ada apa dengan Lathifa?

Dosen yang mengantar Lathifa tadi masih berada disana. Dia tidak sanggup melihat Nayla menangis. Entahlah ketika melihat Nayla menangis, hatinya terasa teriris.

"Sudah, kamu tenang. InsyaaAllah Lathifa baik-baik saja" ucap dosen itu menenangkan Nayla.

Nayla menatap dosen yang berada disamping nya. Dosen yang masih muda, wajah yang tampan. Semua orang mengidolakan dosen yang satu ini.

"Iya pak, terimakasih sudah menolong Lathifa"

"Sama-sama"

Keheningan menyelimuti keduanya sampai terdengar derap langkah kaki tergesa-gesa. Ya, mereka Umi, Abi dan Ilham adik Lathifa.

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now