Part 23

83 13 0
                                    

Happy Reading!

Spesial Lathifa POV
.
.
.
Tepat ba'da Ashar Nayla dan Lathifa pamit pulang setelah mereka menghabiskan waktu dengan saling sharing-sharing sedangkan Zara mama Fisha juga sudah pulang sebelum waktu zuhur tadi.

Sekarang Lathifa sedang memarkirkan mobil nya di garasi. Iya dia memang membawa mobil sendiri tadi ke rumah Fisha.

"Assalamualaikum" salam Thifa ketika memasuki rumah.

"Wa'alaikumussalam, MasyaaAllah kamu cantik banget nak" ucap Umi Thifa ketika melihat anaknya memakai gamis syar'i dengan hijab yang  menjulur sampai dada.

"Alhamdulillah Umi, doakan Thifa untuk tetap istiqomah ya Mi" jawab Thifa.

"Pasti nak, semoga kamu tetap istiqomah" jawab Umi.

Dia memang sedari dulu sangat ingin Thifa memakai pakaian syar'i, dia juga sering menasihati putri sulung nya itu untuk menutup aurat. Memang Thifa kalau keluar dari rumah selalu menggunakan hijab tapi kalau berada dirumah maka ia tidak menggunakan hijab walaupun ada tamu yang datang kerumah.

"Thifa pamit masuk kamar dulu ya Mi, mau mandi juga hehee"

"Iya, udah sholat ashar kan?"

"Udah Mi tadi dirumah Fisha" jawab Thifa.

Thifa menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya karena kamarnya memang berada di lantai atas tepat disamping kamar adik nya.
Sebelum memasuki kamar, Thifa melihat kamar adik nya yang terbuka lantas dia melangkah kan kaki untuk melihat sedang apa adik nya itu.

Thifa menengok apa yang adiknya lakukan ternyata sedang mencari sesuatu entah apa itu.

"Hoii.. Ngapain lu?" ucap Thifa.

"Astagfirullah ngagetin aja lu burung unta" jawab  Ilham adik Thifa. Umur mereka memang tidak jauh berbeda. Ilham sekarang kelas 3 SMP. Oh iya mereka saling panggil lu-gue ketika mereka hanya berdua.

"Apaan yang lu cari Ham?"

"Ini gue cari gunting kuku. Lu liat ngak?"

"Mana gue tahu, gue kan ikan"

"Lu ngeselin ya, oh iya ngomong-ngomong lu cantik kalau pakai gamis" jujur Ilham. Ia tidak berbohong kakak nya ini sangat cantik saat ini.

"Dih bisa aje lu"

"Dah ah, lu mau gunting kuku kan? Pakai aja gunting kuku gue dulu. Sini lu jemput ke kamar gue" lanjut Thifa.

"Iya-iya"

Ilham mengikuti Thifa di belakang memasuki kamar kakaknya itu. Setelah mendapatkan apa yang dia butuhkan Ilham kembali masuk ke kamarnya untuk gunting kuku.

Lathifa meletakkan tas nya di sofa kamar lantas dia masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Karena tubuhnya sudah sangat berkeringat.

Lathifa tidak membutuhkan waktu lama untuk mandi, dia berprinsip 'Buat apa lama-lama di kamar mandi? Yang ada nanti malah jadi teman setan'.

Selepas mandi, Lathifa merebahkan tubuhnya di kasur Kingsize nya. Kantuk sangat dia rasakan saat ini. Alhasil dia tertidur setelah mandi.

"Ayo ikut denganku"

"Ngak mau, kamu siapa sebenarnya?" tanya Thifa karena orang ini selalu mengajak nya pergi.

"Ayo nanti kamu juga akan tahu"

"Ngak, Thifa masih ingin ketemu Umi, Abi, Ilham dan sahabat Thifa."

"Ayo kita ngak punya banyak waktu" desak orang itu. Orang itu terus menarik tangan Thifa sampai ia memasuki ruang yang Thifa tidak tahu ruang apa itu.

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now