Part 7

109 20 0
                                    

Jam 03.00 seperti alarm bagi Fisha bangun dari tidurnya. Setelah membaca doa bangun tidur dia langsung bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu.

Fisha menatap wajahnya di cermin kamar mandi.
Melihat wajahnya yang putih bersih sekarang terlihat lebam. Dia meringis karena ketika dia tersenyum, rasa ngilu dan sakit akan terasa.

"Awwss... Sakit ternyata" monolog Fisha menatap wajahnya di cermin.

Setelah itu fisha langsung berwudhu dan menunaikan shalat tahajudnya.

Seperti hari sebelumnya Fisha akan bermuraja'ah sampai azan subuh berkumandang.

*****

Fisha turun dari tangga dan menuju meja makan ternyata disana telah ada orang tuanya.

Melihat Papa dan Mama nya Fisha kecewa dan marah tapi bagaimana pun dia juga salah malam tadi.

"Ehem... Sha, Papa minta maaf kepada Fisha karena malam tadi sudah menampar Fisha. Papa mau lakuin apapun asal kan Fisha ngak marah lagi sama Papa dan Mama" ucap Papa Fisha sambil meneteskan air matanya.

Melihat air mata Papa nya Fisha merasa sangat bersalah.

"Iya udah Fisha maafin kok Pa. Fisha ngak marah tapi Fisha punya satu keinginan. Mama dan Papa jangan terlalu sibuk dengan dunia kalian sampai Fisha merasa terlantarkan." jawab Fisha juga dengan meneteskan air matanya.

"Makasih sayang papa, Papa ngak akan ngulangin kesalahan papa lagi. Cukup sekali ini. Sekarang papa ingin meluk kamu boleh ngak?" Tanya sang papa

"Hiks tentu boleh Papaku sayang" jawab Fisha sambil memeluk papanya.

Melihat kedua orang yang dia sayangi saling berpelukan. Mama Fisha meneteskan air mata kebahagiaan.

"Kok pelukannya cuma berdua aja, Mama ngak diajak gitu? Mama marah nih" canda sang mama

"Hehehe sini Ma, kita pelukan bertigaa" ajak Fisha

Selama 5 menit mereka berpelukan...

"Eh kita ngak jadi makan? Ini Fisha udah telat" ucap Fisha sambil melihat jam di tangannya.

"Eheehe ayok kita makan"

Pagi ini adalah pagi yang dirindukan Fisha karena pagi ini dia makan bersama dengan orang tuanya diselingi canda tawa. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang hanya diisi kesunyian tanpa berniat memulai pembicaraan.

"Fisha pergi dulu ya Pa, Ma Assalamualaikum" ucap Fisha sambil berpamitan kepada Orang tuanya.

"Fisha ngak mau diantar sama Papa?" tanya Papa kepada Fisha

"Hah? Mau Pa" jawab Fisha dengan gembira

"Yuk kita berangkat" ajak sang papa

Dan pagi ini pula setelah sekian lama sang papa akhirnya mengantarkan Fisha ke sekolah.

*****

Fisha berjalan di koridor sambil bershalawat, karena terlalu senang dia tidak sadar kalau dibelakangnya sudah ada para sahabatnya untuk mengagetkan dirinya.

1 2 3

"FISHA"

teriak Lathifa dan Nayla berbarengan di kedua telinganya.

"Astagfirullah" ucap Fisha

Setelah mengucapkan istigfar Fisha menoleh ke belakang melihat siapa yang telah mengagetkan nya.

"LATHIFA, NAYLA KALIAN ITU YAH NGESELIN BANGET SIH. SINI FISHA BIKIN JADI BOLA-BOLA MIEE"

Luka Dalam Tawa (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang