Part 16

93 16 4
                                    

Happy Reading!

3 hari sudah Fisha melaksanakan ujian dan begitu pula dengan Zara yang setiap hari menemani Fisha di depan kantor sekolahnya.

Sekarang Fisha sudah berada dirumah bersama Zara sedangkan Ali setelah mengantarkan Fisha dan Zara pulang, langsung kembali ke kantor.

"Hmm.. Maa nanti Fisha ngak bisa belajar lagi dong ya" ucap Fisha tiba-tiba setelah duduk di sofa di ruang keluarga.

"Kalau Fisha mau, Fisha bisa lanjutin belajarnya. Walaupun ngak bisa langsung di universitas yang Fisha impikan. Sayang, perlu kamu ketahui belajar itu bisa dari mana aja. Fisha bisa kan nanti belajar sama mama. Nanti mama ajarin Fisha sampai bisa." jawab Zara.

Fisha tau kalau mamanya itu pasti mengajari nya sampai bisa. Karena yang dia ketahui mamanya itu lulusan terbaik di salah satu universitas terkenal di Indonesia dan melanjutkan S2 nya di Oxford University.

"Iya ma, nanti mama ajarin Fisha ya" ucap Fisha dengan cengegesan.

Dia tidak tau bagaimana cara mamanya itu mengajari nya nanti dengan kondisi fisik dia sekarang.

"Hmmm Ma"

"Ya, ada apa sayang?" jawab Zara

"Mama.... Malu ngak punya anak yang buta kayak Fisha?" tanya Fisha. Dia sangat terluka dengan kondisinya sekarang ditambah lagi ia satu-satunya anak dari orang yang berpengaruh di negara ini.

Fisha takut kalau orang tuanya malu karena mempunyai anak yang buta dan hanya bisa merepotkan orang lain.

Zara yang mendengar pertanyaan dari anak nya itu terkejut dan lidah nya sedikit kelu menjawab pertanyaan dari anaknya.

"Ngak sayang. Mama sama sekali tidak malu. Tidak sama sekali. Fisha itu bagaikan berlian buat Papa dan Mama." jawab Zara

"Kamu jangan berpikiran itu lagi. Yang kamu takutkan itu sama sekali tidak benar sayang. Mama sayang Fisha begitu pun Papa yang juga sayang Fisha." lanjut Zara.

"Hiks.. Hiks.. Syukron Ma, Maaf fisha tanya kayak gitu ke Mama" ucap Fisha. Ia menyesal karena bertanya seperti itu pada Mamanya.

"Iya sayang Sama-sama. Shutt... Udah jangan minta maaf terus" jawab Zara dengan memeluk putrinya itu.

"Hmm dari pada sedih-sedihan mending Fisha siap-siap pakai baju yang bagus" ujar Zara pada anaknya seakan ingat dengan sesuatu.

"Lah kan Fisha selalu pakai baju yang bagus Ma" jawab Fisha sambil mengerutkan dahinya.

"Ihh bukan itu sayang, kamu pakai baju gamis gitu" ucap Zara kembali greget dengan jawaban anaknya itu.

"Addeh Mama aja ada ada, mau kemana sih ma pakai gamis segala kan Fisha cuma dirumah ih" jawab Fisha dengan mengerucutkan bibirnya.

"Heehehe iya sayang. Tapi nanti malam kita kedatangan tamu sekalian makan malam bersama nanti" ucap Zara.

"Ohh gitu ma okey deh" jawab Fisha sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Yaudah yuk mama pilihin bajunya" ajak Zara dengan membantu Fisha berdiri dan berjalan memasuki kamar yang sekarang di tempati Fisha.

*****

Sekarang sudah jam setengah delapan malam Fisha mulai bersiap-siap setelah sholat Isya tadi. Sekarang Fisha memakai gamis warna pink dengan hijab warna hitam lebar yang menutupi setengah tubuhnya.
Fisha tentu dibantu mamanya tadi memasangkan hijab tersebut.

Sekarang Zara dan Ali sedang dibawah menunggu tamu yang telah dinanti-nanti sedari tadi. Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu.

TOK TOK TOK

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now