Part 34

137 15 0
                                    

Happy Reading!

Sudah 3 hari berlalu sejak lamaran Arkan, saat ini Fisha melamun di ruangan nya. Ia memang sudah mendapatkan jawaban, tapi apakah jawabannya ini benar?

Lamunan Fisha buyar ketika ia mengingat kalau wisuda nya tidak akan lama lagi, sebulan lagi ia akan wisuda dengan 2 jurusan sekaligus.

Hari sudah semakin sore, Fisha pulang kerumah dengan mengendarai mobil kesayangan nya. Tiba-tiba ia rindu dengan para sahabatnya, Lathifa, Nayla, dan Siska. Mungkin dengan Nayla dan Siska, Fisha bisa menjadwalkan tapi bagaimana dengan Lathifa. Semoga Allah memberikan Lathifa ditempat yang baik yakni disisi Nya.

"Assalamualaikum, Fisha pulang" Ucap Fisha ketika memasuki rumah.

"Wa'alaikumussalam, udah pulang nih" jawab Zara.

Fisha mencium tangan Zara dan pamit untuk mandi. Tubuhnya lelah entah karena kerjaan atau karena memikirkan jawaban untuk Arkan.

Setelah bersih - bersih, Fisha sholat Ashar. Ia merebahkan tubuhnya di King Size nya. Hingga ia tertidur sampai waktu Maghrib tiba.

Tok tok tok

"Sayang, udah siap-siap belum?" tanya Zara dibalik pintu sambil mengetuk pintu kamar Fisha.

"Sha?"

Karena tidak mendapatkan jawaban, Zara masuk ke kamar Fisha. Tumben sekali anaknya itu tidak menjawab panggilan nya.

Zara menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Fisha yang tertidur pulas. Pantas saja tidak menjawab.

"Sha, bangun udah maghrib"

Zara membangunkan Fisha sambil mengeluh kepala Fisha.

"Emmhh... Jam berapa sekarang, Ma?" ucap Fisha dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Udah jam 6, sholat gih abis itu siap-siap bentar lagi keluarga Arkan datang" suruh Zara.

"Ya Allah, Fisha ketiduran, Ma. Fisha wudhu dulu" ucap Fisha. Setelah itu ia berlari memasuki kamar mandi.

Zara terkekeh melihat tingkah Fisha. Apapun keputusan putrinya itu, Zara akan mendukungnya.

Jam setengah 7, Fisha sudah siap dengan pakaiannya. Ia pun turun dari kamar, ia akan membantu mamanya menyusun makanan.

"Ma, apa yang bisa Fisha bantu?"

"Udah ngak usah. Udah siap semuanya" jawab Zara.

"Yahh" ucap Fisha sambil mengerucutkan bibirnya. Memang Fisha belum mengenakan cadar karena ia akan memakainya jika Arkan telah sampai.

Tok tok tok

"Kayaknya itu Arkan dan keluarga nya. Kamu bukain pintu sana" suruh Zara.

"Iya, Ma" Fisha mengenakan cadar nya dan berjalan ke arah pintu depan.

Ceklek!

"Wassalamu'alaikum, silahkan masuk Om, Tante" ucap Fisha mempersilahkan tamu nya masuk.

"MasyaaAllah. Ar, ini calon mu?" tanya Umi Arkan.

"Hehe, Iya Umi. Doakan semoga Nafisha mau nerima Arkan" jawab Arkan.

Fisha yang mendengar jawaban Arkan langsung tersenyum di balik cadar nya. Arkan adalah sosok yang sayang keluarga karena dapat Fisha lihat dari jawaban dan nada suara Arkan yang lembut saat menjawab pertanyaan Umi nya.

"Silahkan duduk, Om, Tante" suruh Fisha.

"Jangan panggil Tante Nak, panggil aja Umi dan Abi" pinta Umi Arkan.

Luka Dalam Tawa (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang