Part 36

151 15 0
                                    

Happy Reading!

Para tamu bertepuk tangan, mereka semua takjub dengan suara merdu Arkan. Siapa sangka, seorang CEO yang jarang bicara bisa se romantis ini. Apalagi yang menjadi istri Arkan juga seorang CEO jadi keduanya sangat lah serasi, baik, pintar dan jangan lupa karir mereka yang sedang meningkat tajam.

Arkan masih menatap mata Fisha, tangannya tidak lupa masih menggenggam erat Fisha. Demi apapun dia sangat bahagia karena hari ini dia telah menghalalkan orang yang dia cintai.

Arkan mencium kening Fisha dengan lembut, Fisha yang kening nya dicium Arkan menutup matanya merasakan ciuman singkat dari sang suami.

Para tamu undangan yang melihat kejadian itu langsung menggoda pasangan yang sedang kasmaran tersebut.

Fisha yang terlanjur malu langsung memeluk Arkan, menenggelamkan kepalanya di dalam pelukan suaminya.

"Mas, Fisha maluuuu" gumam Fisha. Ia memang sudah merubah panggilan nya. Karena Bagaimana pun juga, Arkan adalah suaminya sekarang. Jadi sangat tidak baik jika ia hanya memanggil suaminya hanya nama. Ia tidak ingin melihat ke arah tamu undangan karena dia yakin wajahnya sekarang pasti sedang merona.

Arkan yang mendengar ucapan sang istri langsung terkekeh karena ia baru mengetahui Fisha ternyata bisa malu. Hahaha

"Udah jangan malu, kan ada mas. Lagi pula kita kan sudah halal" jawab Arkan.

"Tapi Fisha sangat malu tauu"

"Udah yaa... Mendingan kita balik ke pelaminan atau kamu mau ke kamar buat istirahat?" tanya Arkan.

"Balik ke pelaminan aja deh, Mas. Ngak enak sama tamu kalau kita pergi" jawab Fisha.

Arkan melepas pelukan Fisha dan ia membantu Fisha menuruni panggung.

Setelah ba'da Isya mereka disuruh untuk istirahat, karena seharian mereka menyalami tamu. Mereka beristirahat hanya ketika azan berkumandang. Mereka berdua akan shalat terlebih dahulu.

Fisha dan Arkan sekarang berada dalam kamar Fisha. 'Kamar yang nyaman' batin Arkan.
Fisha membersihkan wajahnya dari make up yang ia gunakan. Walaupun hanya tipis tapi sangat mengganggu bagi Fisha karena Fisha tipe orang yang kurang suka make up.

Sedangkan Arkan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang Fisha. Ia lelah berdiri menyalami tamu. Salahnya juga karena banyak menyebar undangan. Ia jadi kesal sendiri mengingat hal itu. Tapi dia mempunyai alasan mengapa mengundang banyak orang, ia hanya ingin pernikahannya dan Fisha diketahui orang.

"Mas, lebih baik mandi dulu. Supaya badannya seger" titah Fisha ketika melihat Arkan membaringkan badannya.

"Nanti aja, Yang" Jawab Arkan. Arkan juga sudah merubah panggilan nya kepada Fisha.

"Ntar kamu tidur lagi. Udah bangun pergi mandi abis itu Fisha"

"Iyaa" Arkan memilih untuk mengalah karena apa yang diucapkan Fisha memang benar. Ia sangat mengantuk maka dari itu ia sangat malas untuk mandi.

Sepuluh menit kemudian Arkan keluar dari kamar mandi Fisha.

"Yang, kamu mandi gih. Sekalian wudhu kita sholat Isya dulu" suruh Arkan.

Fisha mengganggukkan kepalanya, lantas Fisha masuk ke kamar mandi karena tubuhnya sekarang benar-benar sudah lengket karena keringat.

Arkan dan Fisha melaksanakan sholat Isya berjamaah. Fisha mengamini setiap doa Arkan. Fisha sangat beruntung karena ia diberikan Allah suami yang shaleh dan taat beragama.

*****

Seperti biasa jam tiga subuh, Fisha pasti akan terbangun dengan sendirinya. Ia merasakan pelukan hangat dari seseorang yang telah menjadi suami nya. Fisha diam, meneliti wajah Arkan. Suami nya sangat lah tampan, tapi kenapa malah ia yang dipilih Arkan untuk menjadi pendamping.

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now