Part 31

153 13 2
                                    

Happy Reading!

Setibanya di rumah sakit Fisha langsung dibawa ke UGD untuk ditangani dokter. Ali dan Zara menunggu di luar. Ali pamit untuk pergi ke bagian administrasi pada Zara. Diperjalanan Ali memusatkan perhatian pada dua orang yang tengah berada diruang obigyn. Darahnya mendidih ketika mengetahui orang tersebut adalah Fatih dengan perempuan yang dalam rangkulannya.

Ali segera mendekati kedua orang tersebut, amarahnya memuncak. Setahunya orang itu sedang berada di Mesir bukan di Indonesia. Sejak kapan dia pulang? Kira-kira itulah yang berada di benak nya kini.

"FATIH!" panggilnya, ia tidak takut jika ditegur petugas keamanan karena kebahagiaan putrinya sekarang adalah yang nomor 1.

Fatih tersentak, ia refleks membalikkan badan. Badannya seakan menjadi kaku ketika melihat calon mertua nya lah yang memanggil dirinya.

" Om Ali"

"Sedang apa kamu disini?! Bukankah kamu berada di Mesir?!" tegas Ali.

"Iiiiya Om. Setahun lalu saya pulang ke Indonesia" jawab Ali. Bibirnya bergetar ketika menjawab pertanyaan Ali.

"Lantas, kemana janji yang pernah kamu buat dengan saya?! Apakah kamu lupa?!"

Fatih tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan Ali. Lidahnya seakan mendadak kelu.

"JAWAB!"

Fatih masih enggan membuka suaranya. Ali merasa geram dengan kelakuan calon menantu yang berada di depannya ini. Ali melihat ke arah perempuan yang sedang hamil itu. Ia menatap tajam seakan-akan bisa memakan lawannya saat ini.

"Kalau kamu tidak bisa menjawab pertanyaan yang tadi. Lalu siapa wanita ini kalau saya boleh tau"

Fatih menghela napas, mungkin sekarang adalah waktunya untuk jujur pada Ali. Fatih menggenggam tangan wanita yang berada disamping nya. Seakan - akan wanita itu bisa menyalurkan kekuatan pada nya. Wajah Ali bertambah merah padam melihat adegan itu. Sejak kapan Fatih seperti ini? Fatih adalah orang yang paham agama. Batin Ali.

"Dia adalah istri saya Om. Dan dia sedang mengandung anak saya."

Degg

Ali merasa bersalah pada putrinya, ia merasa tidak becus dalam hal kehidupan putrinya. Putrinya selalu menunggu kedatangan Ali dan dengan mudahnya laki-laki yang berada didepan nya ini mengatakan kalau ia telah mempunyai istri. Ali mempertanyakan kemana cinta Ali yang dulu pada putrinya?

"Maaf Om saya menghianati Fisha. Maaf Om saya tidak memberi tahu kedatangan saya pada kalian. Saya meminta maaf atas kelakuan saya Om." ucap Fatih meminta maaf.

"Kapan kamu akan mengatakan pada Nafisha kalau kamu sudah menikah?!" tegas Ali. Ia tak mau putrinya terus menerus menunggu kedatangan orang yang bahkan sudah tak menganggap nya lagi.

"Saya akan mengatakannya hari ini juga Om"

"Baiklah jika itu yang kamu inginkan. Saya juga tidak sudi jika putri saya terus menerus menunggu orang yang telah menghianatinya. Silahkan ikuti saya untuk menemui Nafisha. Ia sedang berada disini"

Ali mendahului pasutri itu, Fatih memang harus memutuskan hubungan yang telah ia buat. Ia tak ingin putrinya mendengar dari orang lain jika Fatih ternyata telah berada di Indonesia bahkan telah menikah.

Fatih masih menggenggam erat tangan istrinya. Ia tak ingin istrinya itu stress karena kandungan nya juga telah memasuki bulan ke 9. Sedangkan Nabila, istri Fatih merasa sangat bersalah karena telah menikah dengan Fatih. Memang Fatih telah menceritakan masa lalu nya pada Nabila. Nabila pun sudah memaksa Fatih untuk menemui Nafisha tapi bukan Fatih namanya jika bukan keras kepala.

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now