Part 33

122 14 0
                                    

Happy Reading Guys!

Hari ini adalah hari terakhir Fisha berada di Turki. Ali benar-benar menepati janjinya mengajak Fisha mengunjungi tempat-tempat yang indah selama 10 hari ini.

"Sha, oleh-oleh udah dimasukin dalam koper kan?" tanya Zara pada Fisha.

"Alhamdulillah udah Ma, tadi Fisha masukin" Jawab Fisha.

"Oke deh besok kita tinggal pulang"

"Iya, Ma. Kapan-kapan kita kesini lagi ya, Ma" pinta Fisha.

"Siap Sayang, InsyaaAllah"

"Oh iya Papa mana Ma?"

"Tuh, di kamar katanya lelah"

"Oawalah, Mama mending istirahat juga" suruh Fisha.

"Kamu juga ya Sayang, jangan banyak pikiran juga" ucap Zara sambil mengelus kepala Fisha.

Setelah Zara keluar dari kamarnya, Fisha merebahkan tubuhnya di kasur menatap langit-langit kamar. Pikirannya menuju pada seseorang yang belum lama ini ia temui. Entah kenapa ia mengingat orang itu. Padahal kan ia pun tidak mengenali orang tersebut.

Dilain tempat, seorang pria sedang membaca surat laporan yang menginformasikan seorang perempuan. Ia memang menyuruh tangan kanannya mencari tahu siapa sebenarnya wanita tersebut. Pertama kali ia melihat wanita itu, hatinya berdegup kencang. Rasa ini baru ia rasa setelah sekian lama. Bahkan selama hidupnya yang sangat flat, ini baru pertama kali. Ialah Arkana Hafif Pratama, seorang CEO Pratama Corp, yaitu perusahaan yang melebarkan sayap nya di berbagai bidang.

Senyum nya terbit membaca nama wanita tersebut, nama yang sangat bagus. Tapi di menit selanjutnya ia termenung setelah membaca data wanita itu. Ia bertekad untuk bisa mendapatkan dia. Harus bisa.

*****

Tak terasa lamanya perjalanan membuat tubuh Fisha menjadi kaku. Ia butuh kasur tercinta nya untuk beristirahat. Berjam-jam di dalam pesawat membuat kepalanya pusing.

Hari selanjutnya Fisha menjalani hidupnya seperti biasa, hari yang dipenuhi rutinitasnya. Dan selama menunggu waktu wisuda datang, Fisha mengurus perusahaan Papa nya. Awalnya Fisha menolak tapi karena desakan Ali, ia akhirnya menyetujui.

Disinilah Fisha sekarang, berada dalam ruangan serba putih yang elegan. Dengan dinding yang dipenuhi figura foto dirinya dan orang tua. Fisha bahagia, disaat ia berada dalam titik terendah, orang tua nya lah yang berusaha membantu nya bangkit. Dan Fisha sekarang merasa hati nya sudah membaik, diri nya ikhlas dengan segala takdir Nya. Mungkin inilah yang terbaik menjalani hari dengan biasanya.

Tok tok tok

"Masuk"

"Assalamualaikum, Bu. Ini ada laporan yang harus anda tanda tangani" ucap sekretaris Fisha yang bernama Ana.

"Ohiya"

Ana memang lebih tua beberapa tahun dari Fisha, Fisha sudah mengatakan jangan memanggil 'Bu' tapi Ana malah tak menghiraukannya.

Dreet... Dreett...

"Halo Assalamualaikum Ma"

"Wa'alaikumussalam, Sha nanti cepat pulang ya. Soalnya ada orang mau ketemu kamu"

"Siapa Ma?" heran Fisha.

"Mama juga ngak tau"

"Oke Ma, InsyaaAllah Fisha pulang jam 4 sore kok" jawab Fisha.

Luka Dalam Tawa (Complete) Where stories live. Discover now