25. SEMIFINAL DANCE COMPETITION

1.5K 121 1
                                    

Semua siswa dan siswi yang sudah di tunjuk Galang untuk ikut serta dalam mendukung kompetisi dance sekolah mereka, sudah berkumpul di area parkir SMA Bhakti Dharma saat ini.

Mereka semua sedang menunggu Galang yang masih berusaha untuk meminta izin guru agar mereka di perbolehkan pergi, sudah 20 menit lamanya batang hidung Galang pun juga belum muncul.

Elang mennyugar rambutnya ke belakang, sambil memakai kacamata hitam miliknya. "lama banget dah Galang ngapain sih, ngerumpi dulu?" keluhnya.

Arga menatap Elang dengan serius, "idih sok cakep lu, mana pakai kacamata segala?"

Elang terkekeh, "cakep lah, Elang gitu loh. emang lo?" balasnya tak mau kalah.

Devano yang duduk santai di atas motornya, langsung menyahut. "cakepan juga gue kemana-mana!" ucap cowok itu, pede.

Elang dan Arga sama-sama ber-ekspresi seperti orang yang sedang muntah, "pede lu!" semprot Arga.

Cakra berdesis di tempatnya berdiri, "brisik lo pada!" omelnya.

Dengan cepat Elang membalas, "kan punya mulut Cak, kalau gak buat ngomong buat apaan?"

"obrolan lo bener-bener gak berbobot jadi mending diem" jawab Cakra cepat.

Devano tertawa dengan lebar, "ya terus harus ngomongin apaan, harga saham perusahaan lo gitu. gue mana tau Cak hal begituan?"

Cakra menarik resleting yang ada di jaketnya, "belajar makannya!"

"anjrit bener-bener kena mental gue ngobrol sama lo Cak, up deh gue nyerah!"

"Cakra kok di lawan!" kata Arga, lalu cowok itu merangkul pundak Cakra. Namun secepat kilat Cakra langsung menurunkan tangan cowok itu dari pundaknya.

Arga menarik sudut bibirnya, lalu menunjuk Cakra. "dih sombong banget nih anak, kagak mau di sentuh sama gue?"

Tanpa menghiraukan Arga, Cakra langsung pergi begitu saja menyusul Galang. Setelah Beberapa menit kemudian akhirnya Galang datang dari arah koridor sekolah bersama Cakra dan Mawar.

"kita berangkat sekarang!" perintah cowok itu.

"lama banget lo Lang minta izinnya?" tanya Elang, yang sudah menunggu lama.

Galang berdecih, "lo pikir gampang minta izin sama kepsek?"

Devano dengan heboh langsung menghampiri Galang, "lah anjir sampai kepsek juga?" tanya cowok itu.

"ya iyalah, di kira kita cuma bawa lima orang apa. kita hampir bawa seratus orang lebih, ya wajar aja izinnya sampai ke kepsek" Mawar ikut berkomentar.

Arga tertawa, "tapi untungnya ada Cakra jadi bisa langsung di izinin ya kan?" tebak cowok itu. "utang budi banyak tu lo Lang sama Cakra!" lanjutnya.

"bacot lo Ga, gak usah lo kasih tau juga gue udah ngerti. Makasi banyak ya Cak, emang cuma lo doang temen yang bisa gue andalin!" balas Galang.

Cakra tersenyum simpul, "sama-sama!"

Arga bersiap di motornya, "jadi berangkat kagak ni?"

"Mawar bonceng gue aja, jok belakang nganggur nih!" ajak Devano.

Mawar tampak berfikir sejenak, "eh gak bisa, kalau Mawar sama lo nanti gue gimana?" sahut Laras, teman dekat Mawar.

Galang tertawa, "jalan kaki kek, susah amat lo Ras?" kekehnya.

"jahat banget lo Lang!"

"kasian tuh kaki kalau gak di gunain Ras, mending jalan deh biar lo sehat itung-itung juga buat diet" kata Elang.

GALVIO (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن