15. MEMIKIRKAN DIRINYA

2.8K 204 14
                                    

Seperti yang di katakan Galang tadi, setelah ia mengantarkan Viona pulang. Cowok itu langsung mampir ke Wabelah dulu, ya walaupun sendari tadi ia dan teman-temannya bolos sekolah di sini namun cuma tempat inilah yang membuat mereka nyaman.

Melepas helm beserta jaketnya dan di taruhnya di tangki motor, Galang lalu berjalan menghampiri teman-temannya yang masih asik ngobrol di bangku pojok sana. Galang kemudian duduk di samping Elang sambil merebut putung rokok yang sedang Elang pegang.

"Si anying dateng-dateng langsung ambil punya gue aja" decak Elang, Galang justru malah terlihat biasa saja sambil menghisap rokok tersebut.

Arga yang sibuk bermain ponsel langsung mendogakkan kepalanya, "habis dari mana lo Lang, katanya ke sekolah tapi lama banget gak balik-balik kesini. Ketahuan ya lo bolos sekolah?"

"Mau tahu aja lo!" balas Galang, acuh tak acuh.

Arga mendegus kasar, "gapapa demi alex gapapa, tapi lo mikir lah anjing!" sarkas Arga.

"Jadi ini udah bisa di pakai kan tempatnya?" Galang membuka topik obrolan baru.

Cakra menyahut, "udah, mungkin mbak Susi udah bisa mulai jualan besok. Dev lo bisa kabarin mbak Susi sekarang kalau tempat ini udah bisa di pakai" suruh Cakra, kepada Devano.

Devano mengeliat, meregangkan otot-ototnya karena cowok itu sudah duduk sekitar 2-3 jam jadi badannya sedikit kaku. "Gue mana punya nomornya mbak Susi, Elang yang punya" balas Devano.

"Yaiyalah lo gak punya, hp lo kan isinya cewek-cewek yang lo ghostingin semua" kata Elang, yang membuat Devano tertawa.

"Memperluas cabang El, gue kan masih belum punya pusat" ucap Devano, ada-ada saja cowok itu.

Galang menyeruput minuman soda yang berada di hadapannya, "lo gak bingung Dev, chatan sama banyak cewek. Ntar kalau semuanya ngajak ketemuan gimana?" tanya Galang.

Devano menyugar rambutnya ke belakang, "itu semua bisa di atur Lang, lo mau juga gue kasih tips buat mentreat cewek biar dapet banyak kayak gue?" tawaran Devano, yang tentu saja di balas gelengan kepala keempat temannya.

"Gak makasih, mending lo kasih aja buat Elang kasian dia sekarang jadi sadboy" sindir Galang, tepat sasaran.

Elang menoleh, "iye percaya dah yang udah punya simpanan, buruan sana lo tembak sebelum di ambil orang tu cewek" ucap Elang dengan nada menyindir, yang membuat Galang merasa tertampar, terjungkal, dan terbalik.

"Ntar gue yang ambil" celetuk Arga, membuat keempat temannya menoleh ke arahnya.

Cakra geleng-geleng kepala, "punya nyali lo emang?" tanyanya.

"Langkahi mayat gue dulu, kalau lo mau ambil Viona dari gue" imbuh Galang, yang langsung di sambut tepuk tangan yang meriah dari Devano.

"Wow langsung sebut merk ya lo Lang ternyata, haha" tawa Devano meledak, cowo itu berhasil memancing Galang untuk jujur jika sebenarnya dia memang benar-benar sudah menyukai Viona.

Arga menyahut, "buruan lo kasih kepastian Lang, cewek tu gak suka nunggu!"

Elang tertawa, "idih sok nasihatin lo Ga, padahal lo sendiri aja gak berpengalaman. HAHAHA!"

GALVIO (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant