05. PULANG BARENG

5.6K 380 11
                                    

"Mengenal mu merupakan langkah awal,
Dari kedekatan kita"

⭐⭐⭐

Saat ini Viona sudah berada di dalam kelasnya,  namun ia masih belum sempat mengganti pakaiannya karena tanggung bel pulang sekolah sebentar lagi akan berbunyi. Alhasil, Viona masih mengenakan t-shirt dan juga celana training.

"Lo bener udah gak apa-apa Vi?" tanya Dania, memastikan.

"Gak apa-apa sih, cuma masih kelihatan lebam gak sih pipi gue?" tanya Viona balik, yang masih sibuk mengaca.

"Masih dikit sih" jawab Dania. "Duh, gimana ya Dan. Gue takut, kalau nanti pulang-pulang di marahin sama papa gue" lirih Viona.

"Iya juga sih, apalagi kalau papa lo tahu yang pukul lo tadi itu cowok. Pasti bakalan marah banget."

"Nah, makanya itu Dan. Gue harus jawab apa coba nanti?"

"Lo pakai masker aja, nih gue ada masih baru kok" ujar Elena, tiba-tiba.

"Mana bisa oon, masker lo cuma bisa nutupin bagian depan doang. Sedangkan lebamnya di bagian pipi, kalau pakai masker masih kelihatan dikit" sahut Dania.

"Yaudah sih, rambutnya Viona kan panjang. Tinggal di gerai aja, udah pasti ketutup itu lebamnya. Yakin deh sama gue" ujar Elena, lagi.

"Iya udah deh, gue pakai masker lo aja Len. Makasi ya" ucap Viona, lalu dia mengambil masker yang ada di tangan Elena. "Sama-sama Vi, nanti kalau semisal papa lo tanya. Lo bilang aja tadi di jalan banyak asap sama debu. Gapapa lah lebay dikit, lagian buat ketentraman hidup lo juga" balas Elena.

"Tumben otak lo encer" ledek Dania, yang langsung mendapat tatapan sengit dari Elena.

"Sirik aja lo!"

⭐⭐⭐

Galang melangkahkan kakinya menuju ke ruang UKS kembali, namun ketika dirinya membuka knop pintu. Sudah tidak ada siapa-siapa di sana hanya ada satu orang penjaga UKS, lalu Galang bertanya pada penjaga UKS tersebut, untuk menanyakan dimana Viona. Dan ternyata Viona sudah kembali ke dalam kelas.

Galang menghembuskan napasnya lega, mungkin gadis itu sudah baik-baik saja. Lalu Galang memilih untuk berjalan menuju ke kelasnya. Dan seperti biasa, kelasnya sudah ramai karena tidak ada guru.

"Lo gak papa Lang?" tanya Elang, langsung berdiri di hadapan Galang. Mencoba menghalangi Galang untuk duduk di bangkunya.

"Minggir, gue mau duduk" bukannya menjawab, Galang justru malah mengusir Elang. "Wei jawab dulu pertanyaan gue, lo gak papa?"

"Sejak kapan gue jadi lemah, lo lihat kan gue gak papa?" tanya Galang, balik.

"Iya juga ya" jawab Elang, seraya mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lalu ia menyingkir dari hadapan Galang.

"Terus cewek yang tadi gimana?" celetuk Devano.

Galang lalu duduk di tempatnya "gak gimana-gimana, udah baikan kayaknya" jawab Galang.

"Syukur deh!"

"Terus masalah kita sama Bara gimana?" tanya Arga, cowok itu duduk di atas meja samping. Menghadap ke tempat duduk Galang.

GALVIO (COMPLETED)Where stories live. Discover now