18. AWAL YANG BARU

2.4K 196 6
                                    

"Melupakan hal yang sudah terjadi dan memulai kembali lembaran baru adalah hal yang harus kami lakukan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik"

⭐⭐⭐

"Bener-bener ya lo Dev, bisa-bisanya nge-DM Dania pakai akun ig gue" cibir Elang, kesal.

Devano tertawa, "mantap kan gue, gimana lanjut gak?" tanya cowok itu, merasa tak bersalah sama sekali.

Arga membuka resleting jaketnya lalu berdiri di samping Devano, mereka bertiga saat ini sedang berada di parkiran sekolah "lanjut lah yakali gak lanjut" sahutnya.

"Lanjut mana ni, Wa atau Line?" tanya Devano, penasaran.

Elang berdecak, "dua-duanya!" jawab cowok itu jujur.

Arga bertepuk tangan heboh, "gila-gila, mantap juga lo. HAHA!"

"Ajakin nonton lah, apa nge-date gitu biar makin deket" ujar Devano, memberi saran. Yang pastinya akan di tolak oleh Elang mentah-mentah, "ogah gue baru juga kenal, masa langsung ngajakin dia jalan. Yang ada dia ilfil sama gue!"

Devano dan Arga ber oh ria mendengar balasan dari Elang, "berarti lo gak mau dong Dania ilfil sama lo?" tanya Devano.

Arga menyahut, "jangan bilang lo mulai beneran suka sama Dania?"

Belum sempat Elang menjawab, dari arah gerbang terdengar suara deru motor seseorang yang ternyata adalah Cakra. Melepas helm, dan berjalan menghampiri ketiga temannya.

"Ayo ke kelas!" ajak Cakra, kepada ketiga temannya.

Elang membetulkan posisi duduknya, "yaelah ntar dulu ngapa Cak, buru-buru amat!" Sergah cowok itu.

"Tau lo Cak, di sini dulu lah cuci mata sekalian nungguin Galang, bentar lagi paling juga dateng tu orang" sahut Devano.

Cakra menghela nafas berat, sambil melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih ada lima belas menit lagi sebelum bel masuk berbunyi, "oke!" balas Cakra.

Cakra berdiri di samping Elang yang sedang duduk di atas motornya, mereka berempat celingukan kesana kemari untuk memastikan kehadiran Galang. Tak lama kemudian cowok itu datang.

"Tu orangnya dateng" ujar Arga, menunjuk ke arah gerbang dengan dagunya. Yang membuat ketiga temannya menoleh ke arah yang dituju.

Pagi ini Galang datang bersama Viona, cowok itu tadi menjemput Viona terlebih dahulu. Suatu kebiasaan yang mungkin akan Galang lakukan setiap hari untuk Viona.

Memarkirkan motornya di samping motor milik Cakra, melepas helm dan membantu Viona untuk turun secara perlahan-lahan dengan menggengam tangannya. "Hati-hati!" ujar cowok itu.

Setelah berhasil turun dengan sempurna, Viona lalu melepaskan helmnya dan menyerahkannya kepada Galang. "Makasi ya!" ucap Viona dengan senyum khasnya.

Teman-teman Galang saling tatap bingung, sejak kapan Galang semakin dekat dengan Viona seperti ini. Mereka semua bertanya-tanya, "tumben lo bos?" tanya Arga.

Galang menoleh di ikuti Viona, "apaan?" tanya cowok itu balik.

Arga melirik Galang kemudian melirik Viona, seolah sudah mengerti maksud Arga. Galang pun berucap, "cewek gue!" ujar Galang, terang-terangan.

GALVIO (COMPLETED)Where stories live. Discover now