35. SAINGAN

1.1K 100 4
                                    

Beberapa hari berikutnya, Viona dan Galang meminta semua teman-teman terdekatnya untuk datang dan berkumpul di salah satu cafe langganan mereka berdua.

Dania meminum ice coffe late miliknya, lalu menatap Viona. "Ngapain sih Vi lo ngajakin kita kumpul di sini?" tanya gadis itu, bingung.

Elang menyahut, "Mau pacaran di depan kita ya lo berdua?"

Galang terkekeh, "emang, i love you sayang!" jawab cowok itu sambil menatap Viona dengan lekat.

Viona tersenyum membalasnya, "i love you too!"

Elang menatap Galang dan Viona dengan sinis lalu beranjak, "Dah lah siapa yang mau ikut gue cabut??" tanyanya.

"Krik-Krik!" Gumam Devano, karena tidak ada yang membalas pertanyaan Elang.

Akhirnya Elang duduk kembali seperti semula, "jangrik kali ah!" balasnya, sinis.

Galang tertawa, "Enggak-enggak gue cuma bercanda tadi, sebenernya gue ngajakin lo semua kumpul di sini karena Viona mau ngomong sesuatu" ujar Galang.

Elena terkejut karena gadis itu sama sekali tidak tau apa yang akan di bicarakan Viona begitu juga dengan teman-temannya yang lain, "wait, jangan bilang lo mau ngomong kalau bakal tunangan sama Galang Vi?"

Dania menyenggol lengan Elena, "ngaco lo kalau ngomong, kita masih sekolah weh belum lulus!" sahutnya.

Elena tersenyum kecut, "ya siapa tau aja yakan?"

Viona tertawa pelan mendengarnya, "enggak kok Len, itu mah urusan belakangan" jawab gadis itu.

"Terus apa Vi?" tanya Arga.

Viona membetulkan posisi duduknya seraya menatap semua teman-temannya secara bergantian, "jadi gini berhubung sebentar lagi kita bakal ada ujian Nasional, gimana kalau kita ngada-in belajar kelompok?" tanya Viona seraya melirik Cakra sambil tersenyum simpul.

Flashback.

"Permisi ya Cak" ujar Viona, ketika gadis itu baru saja keluar dari perpustakaan dan melihat Cakra yang sudah berada di hadapannya.

Gadis itu mengambil jalan ke arah samping tubuh Cakra, "Sebentar Vi" cegah cowok itu, membuat Viona menghentikan langkahnya.

"Gue mau minta tolong sama lo" imbuh Cakra, Viona langsung mengembalikan posisi badannya menghadap Cakra.

Kedua alis Viona mengerut, "minta tolong apa Cak?" tanya Viona bingung, pasalnya mereka berdua jarang sekali berinteraksi.

Cowok berkulit putih dan tampan itu mengajak Viona untuk duduk di sebuah bangku yang berada di lorong sekolah, "Gue mau minta tolong sama lo buat bantu Galang Vi" jawab Cakra, setelahnya.

Viona mengerutkan dahinya bingung, " Emang Galang kenapa Cak?"

"Dia bakal di kuliah-in di luar negeri sama bokapnya Vi kalau sampe besok waktu ujian Galang dapet nilai jelek, dan Galang sendiri juga gak mau sebenernya kuliah di sana. Makannya itu gue minta sama lo untuk bantu Galang supaya dia bisa dapet nilai bagus" jawab cowok itu, menjelaskan.

Lagi-lagi alis Viona mengerut, "kok Galang gak bilang ya Cak sama gue?"

"Galang emang gak bilang sama gue juga sebenernya, tapi gue yang gak sengaja denger waktu dia lagi ngobrol sama bokapnya di rumahnya."

Viona mengangguk mengerti, "terus Galang jawab apa waktu itu?"

"Dia bilang kalau bakal buktiin bisa dapet nilai bagus, tapi gue agak kurang yakin sama Galang Vi" jawab Cakra ragu.

GALVIO (COMPLETED)Where stories live. Discover now