29. THE DAY!

1.2K 103 1
                                    

"Hallo Vi, iya kenapa?" tanya Dania, pada sambungan telepon.

"Gimana udah ketemu belum powerbank lo, ini anak-anak yang lain udah pada kumpul di parkiran" ujar Viona memberi tau Dania yang masih sibuk mencari powerbank di dalam kelasnya.

"Duh bentar dulu, masih belum ketemu juga nih" balas Dania, gadis itu masih terus mencari-cari keberadaan powebank miliknya sambil bertelepon dengan Viona.

"Nah ini dia ketemu, gue susul lo ke parkiran sekarang Vi!" ujar Dania, sambil berlari kecil keluar dari kelas.

Ketika gadis itu akan berbelok ke arah lorong sebelah kiri, langkah Dania tiba-tiba terhenti ketika ia melihat Elang sedang mengobrol dengan Nindya di depan ruang kelas gadis itu.

Kedua mata Dania langsung menelisik ke arah Elang untuk memastikan apakah itu benar dia atau bukan, lagi pula itu terasa aneh karena setau dirinya semua anggota Zaxano sudah tidak lagi berhubungan dengan Nindya.

"Hallo Dan, lo udah otw kesini belum?" tanya Viona di seberang sana, Dania yang semula ingin mendekat ke arah Elang dan Nindya langsung mengurungkan niatnya untuk langsung pergi menyusul Viona.

"Iyah gue udah otw, sabar!" balas Dania.

•••

Beberapa motor besar dan beberapa mobil lainnya mulai memasuki gerbang panti asuhan bernama "KASIH BUNDA" . Mereka semua lalu memarkirkan kendaraannya sambil menurunkan beberapa barang yang sudah mereka bawa sebagai buah tangan.

"Ini kita harus ketemu dulu sama pengurus pantinya kan?" tanya Viona kepada Galang yang berdiri di sampingnya.

Galang menoleh ke arah Viona, "iya, kita ke ruangannya dulu" jawab cowok itu. "Yang lain bisa main sama anak-anak dulu, ajakin main bola atau terserah kalian asal jangan yang aneh-aneh. Sampai nunggu intruksi dari gue dan pengurus pantinya" imbuh Galang.

"Gue bagian nunggu di sini aja Lang, sekalian jagain ini" sahut Elang, sambil menunjuk beberapa mainan dan juga kotak makanan.

"Alah bilang aja lo lagi mager, makannya pengen duduk doang di sini!" semprot Devano.

Elang menatap Devano jengkel, "Gak gitu Dev, niat gue baik mau jagain ini. Ntar kalau hilang lo mau di salahin?"

"Mana bisa hilang El di tempat kayak gini, yang ada hilang karena lo yang ngambil!" Sahut Arga.

Elang mengelus dadanya sabar, "Astagfirullah gue di fitnah, berdosa banget lo emang Ga. Anak baik kayak gue gini masa tukang ngambil punya orang" balas cowok itu dramatis.

Elena menutup kedua telinganya sambil menutup kedua matanya, "Duh berisik banget sih!" omelnya. "Biarin aja kek Elang mau ngapain. Mau dia di sini, mau dia di sana, mau di atas pohon sekalian biarin aja. Itu terserah dia, sekarang kita langsung ke ruangan pengurus pantinya aja" lanjutnya.

Elang menjentikkan jarinya, "Nah gitu bener banget!"

Galang menghela nafas pelan, "Udah-udah ayo ikut gue ke sana!" ajak Galang, cowok itu berjalan lebih dulu lalu di ikuti ketiga temannya dan juga Viona dan Elena.

Sebelum menyusul yang lainnya, Dania menatap Elang dengan intens membuat cowok itu merasa aneh dengan tatapan Dania. "Ngapain lo ngelihatin gue kayak gitu, naksir lo sama gue?" celetuk cowok itu.

"Lo mencurigakan!" balas Dania, membuat Elang terpelonjat kaget.

Elang membelalakkan kedua matanya, "Salah apa lagi gue ya Allah, sampai di curigain??" tanya cowok itu.

Dania menatap Elang dari ujung kaki sampai ujung kepala sambil geleng-geleng kepala, "di sini aja lo, jangan macem-macem!" peringatan gadis itu.

"Iye astaga, gue di sini kagak kemana-mana. Tenang aja lu mah!" balas cowok itu, gemas dengan tingkah Dania.

GALVIO (COMPLETED)Where stories live. Discover now