37. UJIAN NASIONAL

868 81 3
                                    

Hari pertama Ujian Nasional.
SMA Bhakti Dharma.

Pagi ini semua murid kelas XII sedang berkumpul di aula SMA Bhakti Dharma untuk melakukan doa bersama sebelum masuk ke dalam Ruang Ujian.

Setelah selesai berdoa bersama, kepala sekolah memberikan wejangan dan arahan kepada semua murid. Hingga waktu akhirnya menunjukkan pukul 08.00 WIB, seluruh murid di perintahkan untuk segera masuk ke dalam kelas.

Namun sebelum itu, Galang memilih untuk menunggu Viona terlebih dahulu di pertigaan lorong sekolah yang mengarah pada Ruang ujiannya dan juga Viona.

Di saat Viona akan melewatinya, secepatnya Galang langsung meraih tangan gadis itu membuat Viona berhenti dan menoleh pada Galang.

"Galang, kok masih di sini?" tanya gadis itu.

Galang menggenggam kedua tangan Viona dengan erat, "kamu semangat ya ujiannya" ucap Galang, satu tangannya beralih mengusap pipi Viona.

Gadis itu beralih meraih tangan Galang dari pipinya dan ikut menggenggamnya, "kamu juga semangat ya, buktiin ke aku janji yang pernah kamu bilang waktu kamu nembak aku dulu" balas Viona.

Galang mengangguk yakin, "pasti, pasti aku bakal buktiin. Kalau gitu kamu duluan masuk gih" ujar Galang.

Viona tersenyum, "okey, fighting!" seru gadis itu, setelahnya ia langsung berjalan menuju ke ruangannya.

•••

Ruang LAB komputer yang di pakai oleh kelas Galang terlihat sangat tenang, semua murid yang ada di ruangan ini sangat fokus pada ujiannya masing-masing.

Bahkan Galang yang dulunya selalu tidak peduli akan hal ini, sekarang cowok itu benar-benar berubah menjadi lebih baik meskipun belum seratus persen.

Kedua mata cowok itu terfokus pada layar komputernya dan sibuk mengerjakan setiap soal yang ada di sana, sampai-sampai ia tidak mendengar panggilan Elang yang sendari tadi memanggilnya untuk menanyakan jawaban.

Elang tampak kesal dan langsung beralih untuk bertanya pada Devano, "Dev-dev" panggilnya pelan nyaris tidak ada suara.

Devano tidak mengalihkan pandangannya dari layar komputer, namun ia memberikan kode kepada Elang untuk diam dengan jari telunjuknya yang ada di bibir.

"Anjing, gue lupa lagi jawabannya !" umpat Elang  dalam hati.

Semalam Galang sudah mengingatkan teman-temannya untuk belajar karena ini adalah ujian untuk kelulusan, cowok itu juga meminta semua teman-temannya untuk selalu mengerjakannya dengan jujur.

Dan Cakra juga semalam menambahkan perjanjian untuk tidak memberitahukan jawaban satu sama lain, meskipun itu salah satu teman terdekat mereka. Contohnya seperti Elang tadi.

Di sisi lain, Ruang komputer yang di pakai kelas Viona juga sama tenangnya seperti kelas Galang. Gadis itu menggerjakan ujiannya dengan sungguh-sungguh, meskipun ia kurang tidur semalam karena harus les vokal dan dancenya.

Gadis itu juga senang karena kedua sahabatnya tampak dengan mudah menggerjakan soal ujian mereka, jadi tidak sia-sia mereka melakukan belajar kelompok kemarin.

•••

"Anjir ya lo pada gue panggilin pura-pura gak denger!!" kesal Elang.

Devano memakan batagornya lalu menatap Elang, "kan kita udah buat perjanjian semalem kalau gak boleh nyontek" balas cowok itu.

"Yaelah satu nomer doang astaga, pelit banget lo Dev" ujar Elang, dengen enteng.

Devano menatap Elang jengkel, "kalau gue ngasih jawaban ke lo satu nomor aja terus nanti nilai lo di atas gue gimana?" tanyanya. "ya gue ogah lah" lanjut Devano.

GALVIO (COMPLETED)Место, где живут истории. Откройте их для себя