11. PENDEKATAN

3.4K 271 23
                                    

Sesaat setelah kembali dari halaman belakang sekolah, Galang langsung bergegas untuk menuju ke Wabelah karena keempat temannya sudah berada di sana.

Cowok itu berjalan santai keluar dari area sekolah, tanpa takut ketahuan oleh guru ataupun satpam. Ia terus melangkahkan kakinya dengan cepat seraya menghisap satu batang rokok yang ada di tangannya.

"Dari mana aja lo?" tanya Elang, kepada Galang, yang baru saja sampai. Cowok itu tengah asik menyeruput kopi hangatnya seraya bermain ponsel.

Galang tidak menjawab pertanyaan Elang, ia justru malah menghampiri mbak Susi berniat untuk memesan minuman. "Mbak Sus, good day moccachino satu ya" kata Galang.

Mbak Susi mengangguk, "sekalian mau makan?" tanya mbak Susi, Galang menggeleng seraya menampilkan senyum manisnya. "Enggak mbak, Galang masih kenyang" jawabnya.

Setelah mengatakan itu, Galang kemudian langsung duduk di samping Arga. Cowok itu sama saja seperti Elang sibuk bermain ponsel, beda lagi dengan Devano, cowok itu justru sibuk mengemil makanan.

"Tumben lo Cak, jam segini mau ikut bolos ke Wabelah. Ada apa?" tanya Galang, kepada Cakra yang sendari tadi hanya diam saja.

Cakra menatap Galang, dengan wajah datarnya. "Gue di suruh keluar sama Bu Indah, soallnya kelasnya mau di pakai buat remidi," jawab Cakra.

"Lo gak remidi?" pertanyaan konyol yang di lontarkan oleh Arga. Saat itu juga Galang menoyor kepala Arga, sampai cowok itu mengaduh. "Mana ada seorang Cakra Alfino Jayaksa remidi, gak ada di kamus dia ada kata remidi" jelas Galang.

Arga mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, "iya juga ya" kekeh Arga. Cakra hanya geleng-geleng kepala membalasnya.

"Lah kalau lo dari mana Lang, gua kira lo ikut remidi di kelas makanya lama banget gak dateng-dateng?" Devano bertanya, sambil sibuk memakan kuaci.

"Gini-gini nilai gua di atas KKM, seharusnya lo bertiga itu yang ada di kelas sekarang ikut remidi. Bukannya di sini!"

Elang berdecak, "Sombong banget lo anjir,  baru juga sekali dapet nilai di atas KKM!" sinis Elang.

"Biarin yang penting kan atas usaha sendiri!"

Arga menyahut, "gua jelek gua diem!"

"Udah-udah, ganti topik lah. Bahas yang lain!" ujar Devano, karena merasa tersingung jika membahas soal nilai. Ya meskipun dia cukup pintar, namun ia tidak suka jika teman-temannya saling ribut tentang nilai apalagi sampai membanding-bandingkan diri mereka.

"Ini minumnya" ucap mbak Susi, seraya meletakan gelas di atas meja Galang. "Thank you mbak Sus, semangat kerja!" balas Galang, menyemangati. Mbak Susi tersenyum dan berlalu.

Galang kemudian meminumnya, "tadi Nindya chat gua" ucap Elang. Membuat Galang menoleh ke arahnya, sambil menaikan satu alisnya. Bermaksud untuk bertanya apa isi pesan dari Nindya tersebut.

"Dia tanya sama gua, katanya lo beneran pacaran gak sama itu. Eh siapa namanya lupa gua, yang lo post di ig itu!"

Galang meletakan kembali gelasnya ke atas meja, lalu membetulkan posisi duduknya menjadi bersender. "Terus lo jawab apa?"

GALVIO (COMPLETED)Where stories live. Discover now