04.PUKULAN

6K 458 34
                                    

"Mengagumimu dalam diam merupakan hal yang menyenangkan bagiku."

⭐⭐⭐

Hari ini, Galang datang terlambat ke sekolah karena tadi ada sedikit troubel di motornya yang mengharuskan Galang membawanya ke bengkel terlebih dahulu.
Setelah selesai di betulkan, Galang lalu membawanya ke Wabelah untuk menitipkan motornya di sana.

Lalu cowok itu pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan memasuki area sekolah melalui pintu belakang yang merupakan jalan pintas paling aman agar tidak ketahuan oleh guru-guru.

Dan sekarang, cowok ber-hodie hitam itu tengah berjalan menyusuri lorong sekolah untuk menuju ke kelasnya yang berada di ujung sana. Namun sebelum itu, tiba-tiba langkah Galang terhenti tepat di samping studio dance.

Ya, SMA Bhakti Dharma memang memiliki studio dance khusus yang di peruntukan untuk siswa yang mengikuti ekskul dance tersebut.

Ada sesuatu yang mencuri perhatian Galang, terlihat dari jendela kaca yang berada di sampingnya tampak seorang gadis yang sedang menggerakan badannya dengan lihai mengikuti alunan musik yang terdengar di kedua telinga Galang.

Cowok itu lantas mendekat ke arah jendela, ia mencoba untuk melihat siapa gadis tersebut. Yang sepertinya tidak asing bagi Galang. Sampai pada gerakan terakhirnya, gadis itu lalu menoleh ke belakang dan Galang dapat melihat jelas wajah gadis itu, siapa lagi kalau bukan Viona. Gadis yang menabraknya kemarin, Galang masih ingat betul.

Beberapa menit kemudian, Viona tampak istirahat. Lalu gadis itu melanjutkan kembali gerakan dancenya yang tadi sempat ia hafalkan. Ruangan yang cukup luas di sertai dengan kaca yang berukuran besar membuat Viona semakin memperluas gerakanya.

Gadis itu memang sangat berbakat dalam ekskul dance. Dan Galang, cowok itu masih tetap memperhatikan Viona dari balik jendelanya, sesekali Galang memotretnya.

"WOY, NGAPAIN LO DI SINI?" tanya Arga, seraya menepuk pundak Galang. Yang membuat Galang terpelonjat kaget. Cowok itu tiba-tiba saja datang, entah dari mana.

"Anak setan, lo ngapain nga-getin gue?" decak Galang.

"Haha sory, habisnya tadi gue lewat sini kayak kenal sama hodie lo. Ternyata bener dugaan gue, btw lo ngapain dah di studio dance begini Lang?" tanya Arga, celingukan.

"Kepo!"

"Gak kepo gak pinter Lang!"

"Terus gue peduli gitu?"

Arga mendendikan bahunya, "Lo di cariin tuh tadi sama Bu Iis, absen lo hari ini di Alpa, soallnya di kira lo gak masuk hari ini" ujar Arga.

"Biarin!"

"Sudah ku duga, pasti jawabanya biarin" ucap Arga, sembari memasang raut wajah mengejek.

"Ngapain lo masih di sini?" tanya Galang, dengan nada ngegas.

"Lah terserah gue, lo sendiri ngapain di sini?"

"Gue gak lagi ngapa-ngapain" alibi Galang.

"Bohong, lo pasti lagi ngintipin orang dalem kan? Siapa sih yang di dalem?" tanya Arga, penasaran. Cowok itu mulai mendekat ke arah jendela, namun dengan sigap Galang mencegahnya dengan cara memiting lehernya. Yang membuat Arga mengernyit.

"Sakit, bego!" desis Arga, seraya memukul tangan Galang.

"Mampus!" ujar Galang, sambil terkekeh menatap wajah Arga yang sudah memerah.

"Lepas Lang, ntar gue bisa mati kalau lo giniin lama-lama."

"Bagus dong, nanti gue bakalan bikin party gede-gedean di rumah lo."

GALVIO (COMPLETED)Where stories live. Discover now