18: Kesialan Bunga

309 49 2
                                    

Selamat Membaca

꧁ Selamat Membaca ꧂

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

⚫ ⚫ ⚫

Ih, kok nggak ilang-ilang, sih?!”

Bunga menggosok-gosok wajah dengan keras hingga perih. Masalahnya, setelah memakai masker kunyit dan membilasnya, noda kuning itu masih menempel di kulit tubuh dan wajahnya.

“Astagaaa gimana dong ....” paniknya.

Bunga sudah hampir menangis karena usaha menggosok wajahnya tidak menghasilkan apapun. Sementara ponsel jadulnya terus berdering dari tadi, itu Gerhan yang sedang mendesaknya untuk segera datang.

Gerhan(tu) Anak Manja :

[Heh, knp g angkt telepon gue?!]

[Cpt ke sini, skrng!!]

[Ato lo sama Ibu lo mau gue pecat!]

Dengan suara sedikit parau dan panik, ia keluar dari kamar kecil dan membawa kakinya ke kamar untuk mengganti baju. “Ah, ya udah lah. Bodo amat ini muka, tangan, sama kaki pada kuning-kuning.”

Perempuan gempal itu sebisa mungkin menutupi kekuningan itu dengan mengenakan celana kain hitam panjang, serta sweetshirt berwarna maroon dengan gambar beruang besar di tengahnya—pemberian dari Tante Sarah selaku mama Gerhan sekaligus majikannya.

Mengambil masker hitam dan kaus kaki yang terletak di laci lemari, ia memakainya dengan terburu kemudian berlari menuju rumah Gerhan.

Bunga berdoa dalam hati, semoga saja sesuatu yang buruk tidak akan terjadi padanya ketika ia sampai di rumah Gerhan.

彡✿❦彡✿❦彡✿❦彡✿❦

Gerhan memicingkan mata menatap Bunga curiga setibanya perempuan gempal itu di hadapannya.

“Sehat lo?” tanya Gerhan seraya memonitor Bunga dari ujung kepala hingga kaki. Masalahnya, saat ini perempuan buruk rupa itu terlihat mencurigakan dengan berpakaian serba tertutup. Masker hitam yang menutupi sebagian wajah yang sedang menunduk dalam, lalu celana hitam panjang, kaus kaki, dan sweetshirt merah maroon.

Gerhan semakin penasaran sekaligus curiga. Apa ada sesuatu yang berusaha Bunga tutupi, tapi apa?

“Heh?!” desak Gerhan.

Bunga masih betah menundukkan kepala, kedua tangannya ia sembunyikan di balik tubuh, agar noda kuning di punggung tangan itu tidak dilihat Gerhan dan ketiga temannya.

Find Yourself!Kde žijí příběhy. Začni objevovat