14. Dia Sampoerna

17 7 5
                                    

Selamat membaca
-
-
-
-
-

14. Dia Sampoerna

"Aku akan tetap menunggumu
meski mustahil untuk kau bisa sampai disini"

~Strong People

~~~🥀~~~

Satu mata pelajaran berhasil membuat otak Keisha berada di Korea. Bagai mana bisa? Karna Keisha sangat sungguh-sungguh belajar IPA Biologi tadi. Seperti kata pepatah "Belajarlah sampai ke negri Cina" tapi kalo Zhong Chenle ada di Korea buat apa ke Cina:).

Sekarang jam sudah menempati waktu istirahat, seperti biasa Adel dkk berjalan menuju kantin sekolah. Tetapi saat sampai kantin tempat duduk mereka sudah ditempati Rosa dkk seperti tadi. Tidak ingin membuat kegaduhan akhirnya mereka memilih bangku terdekat dengan meja anggota Gerixa dan Axzra.

"Reza di bawah bibir kamu ada saus," Rosa mengulurkan tangannya untuk menghapus saus di bawah bibir Reza.

Dengan cekatan Reza menepis tangan Rosa.
"Gue bisa sendiri!" Reza berucap dengan nada dingin.

"Lagian ngapain sih lu duduk di tempat Adel?" Tanya Rangga Jengah, pasalnya bukan hanya Rosa, tapi antek anteknya juga berusaha mencari perhatian para lelaki tampan itu.

"Ya daripada di tempatin si Adel mending sama gue, udah wangi, cantik, segalanya ada di gue, sempurna," ucap Rosa penuh percaya diri.

"Oh, lu rokok dong, kan sampoerna!" Ria menyahut dari meja sebrang, dan membuat seisi kantin menertawakan Rosa yang sedang menahan amarah.

"Diem lu, kalian pasti iri kan gak punya wajah secantik gue," Rosa berucap kembali sambil bercermin menampakan wajah bermake up tebal nya.

"Kita? Iri sama lu? Sorry kita lebih milih natural daripada make foundation tapi wajah jadi abu abu," kalimat sarkas dari Keisha berhasil membuat Rosa mengepalkan tangannya kuat.

"Foundation apa tuh?" Vanie bertanya, tapi saat Rosa akan menjawab Adel terlebih dahulu berucap.

"Foundation yang takaran kali, yang gak ada merk nya," Adel berucap santai.

Disaat para perempuan beradu mulut, para lelaki malah menggosipkan mereka.

"Gila Adel sama antek-anteknya makan cabe berapa kilo? Omongannya pedes betul," seorang laki laki berambut cepak yang sedang memakan siomay berkomentar.

Rosa yang amarahnya sudah di puncak berjalan menuju meja Adel.

"Gue gak habis pikir apa sih yang kalian punya hah? Kalian gapetin semuanya sedangkan gue? Gue cuma dibenci orang," Rosa berkata.

"Lu dibenci karna sikap dan sifat lu," Ria menjawab enteng.

"Jahaha apa mungkin kalian ini bekas para lelaki itu?" Rosa berucap tanpa dosa.

"ROSALINE VEGA NABILA JAGA UCAPAN LU!" Rangga menghampiri Rosa dengan langkah lebar, disusul anggota inti 2 geng tersebut. Sedangkan disisi lain Bagas sang ketua OSIS tengah duduk santai menonton perdebatan mereka.

"Kenapa? Apa jangan-jangan bener ya?" Rosa tetap keukeuh dengan tuduhannya.

"Kalo kita dipake sama mereka, apa bedanya lu yang keluar masuk club?" Adel berucap dengan santai.

"Mana pake baju kurang bahan lagi," Vanie menambahakan dengan wajah julidnya.

"T-tau apa kalian?" Rosa gelagapan.

"Tau kita? Lu pergi ke club malem malem, pake baju kurang bahan, pulang dianter om-om, nerima duit dari mereka. Itu yang kita tau," Ria menjawab sambil berdiri dari duduknya.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Where stories live. Discover now