38. Sepucuk Surat Darinya

10 3 0
                                    

Selamat Membaca
-
-
-
-
-

38. Sepucuk Surat Darinya


"Biarin sekali ini aja gue lemah karena ditinggal kawan. Bukan lemah karena ditinggal pacar."

~Lograr Ravindra

~~~🥀~~~

Suasana pemakan dipagi ini sungguh sunyi. Hanya ada suara isak tangis yang pelan. Sungguh miris, tidak ada satu pun keluarga Kiwil yang datang. Memang benar ucapannya, ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di sini.

Lograr duduk bersimpuh di samping makam Kiwil. Kacamata hitamnya menyamarkan matanya yang membengkak merah. Disampingnya Reza berjongkok, di depannya ada Alex yang tidak berhenti terisak, disamping Alex, ada Bintang yang senantiasa mengusap pundak Alex.

"Bang maafin gue," hati Alex kembali terasa disayat.

"Gue gak janji sama perkataan gue waktu itu kalo gue gak bakal nangis. Bang, gue gagal jaga lu. Andai aja gue bilang sama mama, pasti lu bakal sembuh," Alex terisak cukup keras.

"Gak ada gunanya juga lu minta maaf, Kiwil udah gak ada," Lograr menatap Alex nyalang.

"Grar, jangan gitu dong," Bintang angkat suara.

"Gue bener kan," Lograr berdiri, menatap nyalang semua orang. "Kalaupun lu semua minta maaf sama dia, itu gak bikin dia hidup kembali. Dan lu," telunjuk Lograr mengarah kepada Vanie. "KENAPA LU GAK LARANG DIA! PADAHAL LU ADA DISANA! LIAT DIA DIATAS ATAP!!"

PLAK!

Keisha melayangkan tamparan keras pada Lograr.

"Kayak gni cara lu ngomong sama perempuan? Hah?!"
"Baik Vanie, Alex, kita semua pun kalo tau akhirnya bakal kayak gini juga lakuin apa yang lu mau. Tapi manusia gak bakal tau akhir dari hidup. Kenapa gak lu aja yang temenin dia? Seenaknya lu nyalahin orang yang gak bersalah, sedangkan lu. Lu juga ikut kumpul dulu kemarin malam," Keisha mendongkak menatap tajam Lograr.

"Harusnya lu berterimakasih sama dia, kalo Vanie gak ada disana. Gak akan ada yang tau kalo Kiwil udah gak ada!" Keisha kembali berucap dengan amarah yang meluap-luap.

"Apa untungnya juga lu bicara kayak tadi sama Alex?! Dia juga kehilangan sama kayak lu! Dia orang paling dekat sama Kiwil setelah lu, Lograr!!" Sarkas Keisha.

"Udah Kei," Reza yang berada di belakang Keisha berucap dengan nada rendah.

"Pulang, Kiwil udah tenang. Biarin dia istirahat disana," Reza berbali arah.

BUGH!

Dengan wajah memerah Lograr menendang Punggung Reza sampai sang kerua Gerixa itu tersungkur.

"Pulang? DIA SENDIRIAN DISINI ANJING!! DIA KESEPIAN!!" Lograr ancang-ancang ingin memukul Reza, namun Edam dan Panji dapat menahannya.

Reza berdiri, membersihkan bagian baju dan celananya yang kotor. Ia membenarkan letak kacamata hitam di hidung bangirnya.

BUGH!

"Sadar bego! Dia udah gak ada," pukulan Reza layangkan pada Lograr yang sedang dipenuhi kabut penyesalan.

"Semuanya, ke markas. Biarin dia sendiri kalo dia gak mau ikut," Reza berbalik. Kembali melanjutkan langkah menuju parkiran TPU.

Satu persatu pergi meninggalkan TPU yang menyisakan Lograr, Alex dan Bintang.

"Pulang, dia udah tenang disana," Bintang menepuk bahu Lograr yang berdiri menatap gundukan tanah basah di depannya.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang