44. Lapangan Bhinekaraya

11 3 0
                                    

Selamat membaca
-
-
-
-
-
44. Lapangan Bhinekaraya

~~~🥀~~~

Di malam sabtu pukul 10 malam ini suara deru motor terdengar bergemuruh di jalanan Kota Lembang. Enam puluh lebih anggota gabungan tiga geng motor itu melintas cepat di jalan aspal menuju lapangan luas di samping arena.

Malam ini mereka akan mengungkapkan sebuah kebenaran, entah itu asli atau palsu. Reza memimpin di garda depan dengan Zergan dan Lograr di sisi kanan dan kirinya. Dilanjut oleh Jarrel, Edam, Rangga, Bintang, Jonathan dan Rengga dibelakangnya. Disusul para anggota lain dengan satu mobil di tengah mereka.

DOR

Pelepasan peluru terdengar dari arah lapangan, sebagai salah satu ucapan selamat datang dari Rio Areliano yang tengah tersenyum lebar di depan nya.

"PARA PECUNDANG BARU DATANG!!" Teriakan seseorang terdengar dari sisi kiri. Lelaki gagah bersetelan hitam datang sambil mengayunkan tongkat baseball di tangannya.

Saddam Raihan, mantan wakil ketua Brotsa datang sambil mengunyah permen karet.

"Para orang gak tau diri ini emang bisa menang?" Raihan tersenyum meremehkan, matanya beralih menatap Zergan dan Bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Para orang gak tau diri ini emang bisa menang?" Raihan tersenyum meremehkan, matanya beralih menatap Zergan dan Bintang.

"Gak nyangka sekarang jadi musuh ya," Raihan terkekeh. "Gak tau diri banget kalian kasih Brotsa sama mereka, orang rendahan."

"ANJING!"

BUGH

"Jaga sungut sia kehed!" Bintang melayangkan protesnya dengan tendangan di ulu hati Raihan.

"Bisa kuat juga lu, gue pikir lu masih lemah karna cewek itu," Raihan kembali meremehkan.

"Sialan!" Bintang hanya berdesis kala Alex menahan tangannya.

"Eh bocil, masih belum pulang? Sampe Mak Bapa lu mati mungkin lu gak pulang ya," Raihan terkekeh membuat Alex tersulut emosi.

"Lambe lu butuh didikan Bang. Tapi gue inget, lu kan gak dianggap anak ya, makannya gak di didik," Alex tersenyum miring, apalagi melihat Raihan yang sudah memegang tongkat baseball dengan erat.

"Gak usah so' tau anjing!" Raihan mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi, dilayangkannya ke kepala Alex sebelum tendangan Langit dari samping menyerang.

DOR

"GLASTERHAN!!" Rio berteriak keras. Para anggota Galsterhan yang sudah bersiap kini berlari menyerang 3 geng gabungan itu.

BUGH

KRTAK

PRANG

BUGH

BUGH

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang