19. Dia Yang Berharga

16 7 1
                                    

Selamat membaca..
-
-
-
-
-

19. Dia Yang Berharga

"Seseorang yang pertama kali datang pasti akan tidak mudah untuk dilupakan, karena kenangannya yang akan selalu melekat di memori ingatan kita."

~Aku, Kamu, dan LEMBANG

~~~🥀~~~

Ruang inap Reza kembali sepi di malam hari, teman-temannya sudah kembali kerumah masing-masih setelah melaksanakan solat maghrib.

Dalam diamnya Reza berpikir, siapa sebenarnya perempuan itu? Apa masalah yang tidak ia ketahui dari keluarganya? Apa kakeknya? Tapi kakeknya sudah lama berada di luar negri.

"ARGHH!!" Reza menjambak rambut frustasi.

"Siapa sebenarnya dia?"
"Apakah orang itu adalah dia?" Reza mengingat kembali perkataan seseorang saat ia sedang berada di warung kecil dekat sekolah.

Saat itu Reza sedang membeli makanan di warung samping sekolah sebelum ia pergi ke markas, tapi saat ia keluar tepukan seseorang di bahu menghentikan kangkahnya.

"Hei!"

"Siap—" Reza berhenti berkata saat melihat seorang wanita berumur memakai dress hitam.

"Kau masih ingat?" Wanita itu bertanya.

"Ya," Reza menjawab singkat.

"Saya perinagatkan lagi, jauhi dia atau saya hancurkan seseorang," dia berucap santai.

"Saya tidak akan menjauhinya, dan seseorang itu akan saya cari sampai dapat," Reza menjawab sinis.

"Saya hanya mengingatkan." Setelah berkata wanita itu pergi menuju mobil yang dikendarai supirnya.

"Apa bener dia?" Reza bergumam.
"Tapi apa alssannya anjing!!" Reza menggerang frustasi.

Cklek

Pintu terbuka menampakan Winda dan Angga.

"Ada apa Rez?" Angga bertanya.

"Paman, bibi apa ada cerita tentang keluarga kita yang Reza gak tahu?" Reza bertanya penasaran.

Winda dan Angga saling tatap tak mengerti sebelum menjawab, "enggak, pengetahuanmu tentang keluarga kita sudah sama dengan bibi dan paman."

Reza bergeming sebelum bertanya, "Di mana kakek sekarang? "

"Kakek berada di perbatasan Belgia," Winda menjawab.

"Ngapain kakek kesana?"

"Kakek bilang, dia akan mencari kehidupannya yang lalu disana."

"Yang lalu? Frist love?" Reza bertanya heran.

"Maybe."

Reza mengambil ponselnya di nakas dan mencari nomor kakeknya.

Panggilan terjawab setelah tiga deringan.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora