62. Kami Pemuda, Kami Pejuang! - SC²

17 3 0
                                    

Selamat membaca
-
-
-
-
-

SPECIAL CHAPTER!

Kami Pemuda, Kami Pejuang!

"Mereka bahkan hanya tahu perbuatan baiknya, tidak tahu bagaimana perbuatan busuknya yang ditutupi."

~~~🥀~~~

Di Jakarta Selatan, tepatnya di Panti Asuhan Pelangi Kartini. Terdapat lima pemuda beserta anak-anak panti, merangkai sebuah karangan dan bucket bunga yang mereka persiapkan untuk orang penting bagi mereka.

"Bang Biru, nanti Bang Jarrel gak kesini lagi ya?" Tanya Bara, anak kecil berumur tiga tahun.

Biru yang sedang merangkai bunga menghentikan aktivitasnya, "Bara, Bang Jarrel udah pergi. Bara sayang Bang Jarrel kan?" Bara mengangguk. "Tapi, Allah lebih sayang Bang Jarrel, jadi Bang Jarrel harus pergi."

"Tapi, Kak Jarrel baik-baik aja 'kan?" Tanya Kinara, gadis kecil yang memiliki rambut ikal kesukaan Jarrel.

"Kinara gak perlu khawatirin Kak Jarrel, disana dia bahkan lebih baik. Kinara doain aja biar Kak Jarrel tenang ya." Ucap Kaivan, pemuda blasteran, si bontot Pandawa Jaksel.

Cakrawala yang sedari tadi hanya diam dan fokus dengan karangan bunganya kini mengudarakan perkataannya. "Bu Rina, temannya Jarrel bilang, mereka mau kesini." Ungkapnya.

"Kapan nak?" Tanya kepala pengurus itu.

"Sebentar lagi sampai katanya bu. Mereka mampir di tempat lain dulu." Jawab Cakrawala.

"Kalau gitu, sebagian bantu Ibu siapin buat mereka ya. Ikut ibu ke dapur," ucap Bu Rina.

"AYO!"
"SIAP!"

"Siapa yang kontek lu, Bang?" Tanya Tenggara.

Cakrawala memperlihatkan ponselnya, "Ilvan, katanya mereka masih di Yayasan Derma Diponegoro." Ucapnya.

"Sedermawan itukah Jarrel?" Bayu menundukan kepalanya. "Gue baru beberapa kali ketemu dia, tapi dia itu punya sisi lain yang bikin orang nyaman sama dia." Lanjutnya.

Kaivan menghembuskan nafasnya, "Jarrel emang sebaik itu, orang-orang aja sayang sama dia."

~~~🥀~~~

"Pak, ini ada satu titipan dari almarhum Jarrel untuk yayasan ini. Kami tidak tahu apa isinya, tapi mohon terima Pak." Ucap Zergan.

Hanya ada Zergan, Lograr dan Edam disana. Memberikan sebuah amplop putih yang mereka temukan di kotak yang disimpan Jarrel di dalam lemari.

Ambil kotak yang ada di lemari gue ya, kasih itu ke dua tempat yang sering gue kunjungin. Dan satu lagi gue mohon bantu orang itu, setelah sekolah kalian selesai. Maaf gue cuma bisa ngerepotin kalian. Makasih banyak.

Itulah sekilas isi surat yang ditulis Jarrel dalam diary pertamanya.

~~~🥀~~~

Brum!
Brum!

Deruman rombongan motor sudah terdengar di depan panti asuhan. Pandawa Biru dengan segera berlari dari halaman belakang menuju gerbang panti.

"Bang Kai, mereka siapa?" Tanya anak laki-laki kecil berumur 7 tahun.

"Nendra, udah dibilang jangan Bang Kai." Tukas Kaivan.

"Lah terus apa? Itu kan nama Abang," jawab Nendra yang setelahnya pergi meninggalkan Kaivan.

Hanya ada lima belas anggota GAB yang datang ke panti dengan pimpinan Lograr.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang