25. Keresahan Hati Rangga; Seamin Tak Seiman

20 5 4
                                    

Selamat membaca
-
-
-
-
-

25. Keresahan Hati Rangga; Seamin Tak Seiman

"Cinta tak harus saling memiliki. Kata yang selalu terdengar tanpa tahu proses dari kata 'tak harus saling memiliki'"

~Penggengam Tasbih

~~~🥀~~~

Di rumah Vanie kini kedatangan beberapa makhluk astral, yang sialnya menyandang status sebagai sahabat. Inti Gerixa, Axzra, dan Brotsa akan berkumpul di rumah megah itu. Rumah dengan tanda salib besar diatas pintu utama menandakan keteguhan keluarga itu dalam menjalankan ibadahnya.

Jantung para inti Axzra dan Brotsa berdetak lebih cepat saat mereka memasuki rumah megah Vanie padahal rumah itu sangat nyaman dan tidak suram bahkan terlihat terang dan nyaman. Alasannya kerena mereka melihat patung Yesus yang lumayan besar di ruangan samping pintu yang merupakan tempat ibadah. Kecuali Jonathan dan mungkin Kiwil jika dia ada, namun lelaki bernama Kiendra William itu masih menemani ibunya di Rumah Sakit.

"Bang itu apaan?" Alex bersembunyi dibalik punggung bintang.

"Bocil gak usah tau, diem aja," Bintang kembali berjalan menuju ruang tamu.

"Kalian duduk dulu, kalo mau ambil makanan atau minuman ke dapur aja. Mama gue lagi jemput Hassie," Vanie bergerak membuka jaketnya.

"Lu mau kemana?" Keisha bertanya.

"Gue belum ibadah," Vanie segera melangkah kan kakinya ke arah ruangan yang terdapat patung Yesus.

"Waktu ibadah agama mereka kapan aja emang?" Keisha bertanya tak paham kepada orang non muslim disana, tetapi tak ada yang menjawab. Jonathan sedang ke dapur bersama dengan Jarrel, Edam dan Alex.

"Vanie tuh gak kenal tempat buat ibadah, dimana aja dia selalu inget tuhan-nya. Keluarga Vanie itu keluarga yang teguh soal agama, bahkan sebagian dari kalian pasti tau kalo pastor yang dibawa ke markas itu pamannya Vanie," Adel bercerita tentang sahabat kecil nya itu.

"Gue salah suka orang ya?" seorang pemuda menundukan kepalanya.

Semua mengalihkan atensinya kepada Rangga.

"Cinta itu gak harus saling memiliki, itu yang selalu gue denger. Kalo kita gak saling memiliki, apakabar dengan cinta?" Rangga bertanya tak masuk akal.

"Cinta gak selamanya ada Rang, ada saatnya mereka hilang, dan ada saatnya mereka tergantikan," Ria menatap temannya itu prihatin.

"Apalagi tembok tak kasat mata yang ada diantara kalian itu besar banget, Rang. Jangan sampai, lu ataupun Vanie masuk agama salah satu dari kalian karena alasan cinta," Rangga menatap Keisha yang sedang duduk di depan kaki Rengga.

"Karna cinta gak selalu ada, takutnya karena kalian memilih bersama tanpa tau kedepannya. Berpindah agama karna cinta bisa aja bikin kita lalai dalam menjalankan tugas dari yang diatas karena lebih mengejar cinta pasangan daripada cinta tuhan kalian," Langit menjeda ucapannya.

"Gue gak ngelarang kalo ada hubungan lebih dari teman diantara lu sama Vanie. Tapi, dengan adanya dua keluarga yang berbeda kepercayaan apalagi masing-masing keluarga punya keteguhan soal agama masing-masing menurut gue itu bakal susah. Kakek lu Ustadz, paman Vanie Pastor. Gak ada yang salah diantara Ustadz sama Pastor. Tapi balik lagi ke keteguhan hati kalian terhadap agama kalian, gue yakin lu atau pun Vanie gak akan mau pindah agama. Apalagi cuma dengan alasan cinta, basi bro!" Rangga menatap Langit tak paham.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Where stories live. Discover now