16. Yang Bersayap

17 7 2
                                    

Selamat membacaa
-
-
-
-
-

16. Yang Bersayap

"Ganteng doang jadi imam solat kagak mau."

~Vanie Natalie

~~~🥀~~~

Setelah izin kepada teman-temannya, Adel pergi menuju toilet untuk memastikan apakah ada tamu yang datang. Sampe di toilet, disana sedang sepi, karena sebagian besar para murid ada di lapangan.

"Duh kalo tembus gimana nih? Mana gue lupa beli pembalut lagi anjir," Adel yang bingung, berjalan bolak-balik di dalam kamar mandi.

20 menit berlalu. Ria, Reza dan Jarrel masih menunggu Adel yang belum kembali dari toilet.

"Adel kok kagak balik-balik ya?" Jarrel bertanya entah kepada siapa.

"Gue susul deh," Ria yang hendak menyusul Adel menghentikan langkahnya saat ibu Yuni memanggilnya.

"Ria kamu ikut ke ruangan ibu sebentar ya,ada yang mau ibu bicarain" Ibu Yuni berucap.

"E-oh baik bu" Ria menjawab.
"Kalian susul Adel gih, nyuruh yang lain juga lagi pada sibuk" Ria berujar kepada Reza dan Jarrel sebelum ia berjalan menyusul Ibu Yuni.

"Mau siapa? Gue apa lu?" Jarrel bertanya.

"Gue aja," Reza menjawab.

"Oke, gue mau ke kantin dulu," Reza dan Jarrel pergi ke arah yang berbeda.

Adel masih berdiam diri di dalam toilet, menunggu siapa saja yang bisa membantunya. Mungkin seperti di cerita wattpad atau novel yang ia baca, saat gadis sedang dalam keadaan sepertinya lalu sang pacar datang untuk membantu. Tapi Adel ingat jika ia tidak mempunyai pacar, huh mengsad saja:).

"Gimana ini? masa gue ngedekem aja disini," Adel berucap frustasi.

"Moga aja ada pangeran tampan berkuda ungu bantuin gue," Adel masih berdiri dihadapan cermin toilet.

Tok

Tok

Tok

"Del? Lu di dalem?" Suara deep khas lelaki terdengar di telinga Adel.

"Iya, siapa itu?"

"Buka dulu pintunya, gue bawain ini buat lu," lelaki itu tidak menjawab pertanyaan Adel.

"Reza kali ya, tapi kan dia gak tau," Adel bergumam.

Karna penasaran ia segera berjalan menuju pintu toilet dan membuka sedikit pintu itu.

"Lah-"
"Nih, cepet lu pake. Gue tunggu disini."

"Lu, lu beneran beli ini."
"Iyaa, cepet lu pake sono!"

Adel menerima keresek putih berisi barang yang dibutuhkannya, serta 1 buah ice cream dan 1 kantong cilok isi telur puyuh favoritnya.

"Ini bersayap gak?"

"Bersayap, yang plastiknya warna biru tua."
"Cepet pake!! Gue tungguin disini."

"Iyaa bentar"

Adel keluar dari toilet setelah memakai barang yang lelaki itu berikan.

"Gimana pas kan?" Lelaki itu bertanya.

"Mesum lu."

PLAK

"Aduh njir sakit," lelaki itu mengaduh kala Adel mendaratkan tepukan keras pada bahunya.

"Ayo kesana lagi, udah pada nungguin tuh," ucap lelaki itu.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Where stories live. Discover now