42. Perkataan Hati Seseorang

15 3 0
                                    

Terimakasih banyak semuanya yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini.

Selamat Membaca
-
-
-
-
-
42. Perkataan Hati Seseorang

"Semoga kalian maafin gue, karena gue gak yakin kalo gue berhasil selamat nantinya."

~Someone

~~~🥀~~~

Para murid dengan baju olahraga ramai berlalu-lalang di area Canus yang sedang diadakan BAKAN untuk yang kelima kalinya. BAKAN atau Bazar Makanan itu dibuka dari jam delapan pagi sampai jam tiga sore dengan pergantian penjaga stand setiap kelasnya.

Kebetulan Ria, Jarrel, Ilvan, Reza, Alvaro dan Vanie mendapat jadwal pagi hari. Dengan hebohnya Ilvan membawa satu toples besar berisi rujak yang dibuat tadi subuh di rumah bendahara kelas.

"WAH INI BERAT BANGET! TOLONG DONG!" Ilvan berjalan terseok-seok di tengah lapang, berteriak kepada siapapun yang ingin membantunya. Tapi ya, semuanya sedang sibuk. Jarrel sedang diatas teraje untuk memasang spanduk, Ria berada di dalam stand untuk menata meja. Vanie menyiapkan beberapa bahan makanan yang akan dimasak langsung di stand. Alvaro dan Reza belum datang karena katanya kejebak macet.

Semuanya tampak mengindahkan Ilvan yang berjalan kesusahan dengan satu toples besar berwarna ungu di tangannya.

"Aku bantuin ya?" Suara lembut seorang perempuan datang dari arah depan Ilvan.

Karena kepalanya yang terhalang toples, Ilvan memiringkan kepalanya untuk melihat siapa yang berada di depannya.

"Oh, boleh deh," Ilvan menjawab dengan santai. Tumben Ilvan santai gitu.

"Ke stan 11 IPS 1, kan?" Tanya si perempuan itu.

"Iya," singkat, itu jawaban Ilvan.

Sumpah demi apapun!! Kenapa Ilvan bisa berlagak cool gitu? Mau caper apa dia?

"Tumben Van gak kayak cacing," Jarrel yang sedang memasangkan spanduk melihat Ilvan di bawahnya.

"Diem lu Tong," nadanya terkesan biasa saja dari jawaban Ilvan.

"Udah, lu balik sana. Makasih," Ilvan melengos ke belakang bergabung dengan Vanie dan Ria.

"Heh jangan gitu! Bilang makasih tuh yang bener kek," Vanie langsung menyemprot Ilvan kala pemuda itu sampai di sampingnya.

"Eum, kak, aku duluan ya," gadis kelas sepuluh tadi segera pergi dengan terburu-buru menghampiri teman-temannya.

"Gimana? Susah gak di deketinnya Key?" Temannya yang menyambut langsung memberikan pertanyaan.

"Kayaknya susah deh, dia kayak deket doang sama temen-temennya," gadis yang dipanggil Key itu menundukan kepalanya sendu.

"Yaudah gapapa, jangan nyerah. Semangat Keyra!"

~~~🥀~~~

Stand 11 IPS 1 sudah berganti penjaga menjadi Adel, Keisha, Bagas si ketos, Laras, dan tiga orang lainnya. Sedangkan Reza dan Alvaro sedari tadi pagi masih belum memunculkan tanda kehadirannya.

"Reza sama Varo kemana sih? Tadi gak dateng, sekarang juga belum dateng!" Bagas yang biasanya selalu fokus dengan urusan OSIS itu kini sibuk mencari anak bandel tukang bolos.

"Yakali kejebak macet sampe siang gini. Gak jadi dendeng apa?" Keisha menimpali.

"Tau-taunya mereka malah ngadem di SmallMarket atau di tempat cuci piring Mang Somad," Adel yang sedang melayani pembeli ikut menimpali.

Aku, Kamu & LEMBANG (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang