7. Dirty Night

908 159 159
                                    

»»——⍟——««

Di bar, Travis bekerja di belakang meja bartender, sedangkan Rai hanya disuruh duduk di sofa lantaran tidak tahu harus menyuruh Rai melakukan apa.

Sebenarnya Travis berniat mempromosikan Rai pada bosnya, namun belum mendapat kesempatan yang bagus. Jadi, tidak apa pikirnya untuk membiarkan Rai tetap di sana meski tidak melakukan apa-apa. Hitung-hitung, untuk membiasakan Rai.

Di sudut bar, duduklah Rai sendiri dengan dirinya yang sudah bosan sekali. Sedari tadi hanya sibuk menatap segala barang dan pernak-pernik yang ada di dalam bar, serta melihat orang-orang dan segala aktivitas mereka yang Rai belum paham. Terkadang, ada interaksi vulgar antar manusia yang belum pernah ia lihat.

Kemudian tiba-tiba, seorang wanita dewasa menghampiri Rai. Ia duduk di samping Rai sambil menebar senyuman menggoda.

"Hi, Cutie. You alone?" tanya wanita berusia sekitar 30 tahun itu.

Rai menggeleng. "Rai bersama Travis," katanya lalu menunjuk Travis yang sibuk melayani beberapa pelanggan di meja bartender.

Wanita itu melihat ke arah yang Rai tunjuk lalu sedikit menyeringai sebelum menatap Rai lagi. "Kau teman si bartender itu?"

"Iya."

"Pakaian kalian mirip. Kalian berkencan?"

"Apa itu berkencan?" tanya Rai bingung.

Wanita itu kembali tersenyum di ujung bibir. "Apa kau bercanda, hm?" tanyanya seduktif sambil menggeser bokongnya semakin mendekat pada Rai.

Rai pun bergeser, namun nahas, tubuhnya sudah bersentuhan dengan tembok.

"You're so gorgeous. Siapa namamu? Aku Daniella."

"R-Rai."

Wanita itu tersenyum nakal. "Cute name. And nice hair by the way," bisik wanita itu dengan sensual.

Rai hanya tersenyum canggung.

"Apa yang kau lakukan di sini, Sayang? Kau terlihat sungguh polos. Tubuhku jadi panas melihatnya."

"Emm, Rai ingin bekerja. Rai ingin mencari uang," jawab Rai pelan.

"Uang?" Wanita itu kaget dibuat-buat. "Kau mau uang?"

Rai mengangguk polos. Daniella menyeringai halus.

"Aku bisa memberimu uang yang banyak. Tapi kau harus melakukan semua yang aku suruh. Bagaimana?" Wanita itu berujar sembari mengelus paha Rai.

"Benarkah?" tanya Rai polos. Matanya melebar.

"Of course, Honey." Daniella semakin mendekat.

"Memangnya mau menyuruh Rai apa?"

"Tidak sulit. Kau hanya butuh duduk, atau... berbaring. Dan setelah itu, kau akan melihat begitu banyak kupu-kupu di dalam pikiranmu." Wanita itu menggigit bibir, menatap Rai seduktif seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam hoodie milik Rai. "Damn, your skin is so good," desah Daniella sambil terpejam, setelah mengelus kulit perut dan pinggang Rai yang keterlaluan halus dan sudah berbentuk bagus.

RAI MEETS LIVY ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن