41. Surprise!

775 139 214
                                    

»»——⍟——««

2 hari kemudian...

Livy kita sedang duduk di depan meja rias mewah, bersama seorang dayang yang tengah menyisiri rambutnya.

Tidak bisa berdusta, Livy senang sekali mendapatkan pelayanan yang super seperti ini. Tidak pernah menyangka dirinya yang selalu kesulitan dalam hidup bisa menjadi seterhormat dan sedimanja ini oleh sebuah kerajaan besar.

"Bibi Dayang." Jangan tanya siapa yang mengajari Livy memanggil dayang seperti ini.

"Ya, Nona?"

"Apa boleh kalau hari ini... rambutku ditata dengan biasa-biasa saja? Tidak perlu yang rumit-rumit sekali," ujar Livy.

"Tentu boleh, Nona Livy. Kau ingin yang seperti apa?" tanya dayang itu lembut.

"Dibeginikan saja, lalu pakai jepit rambut atau pita?" Livy memeragakan, lalu tersenyum dengan manis.

Dayang itu balas tersenyum. Dalam hati berkata, kekasih Rex Lucem-nya sangat cantik. Padahal, sudah terkena imbas perjalanan antar dimensi. Ia jadi tersenyum-senyum sendiri membayangkan Nona Livy yang akan kembali muda ke usia semula (25 tahun) ketika ramuan awet mudanya selesai.

Dan tentu saja, Bibi Dayang tersebut akan mematuhi keinginan Livy dengan senang hati.

Tidak butuh waktu lama, rambut Livy sudah terikat simpel ke belakang dengan sebuah pita rambut berwarna hitam. Senada dengan gaun elegan yang ia kenakan sekarang.

Dayang itu tersenyum melihat Livy yang berdiri di depan cermin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dayang itu tersenyum melihat Livy yang berdiri di depan cermin. "Nona Livy, tidak mau dibuatkan pakaian ala Bumi juga seperti Tuan Travis?" tanyanya kemudian.

Livy berbalik. Kini ia menatap si dayang. "Ah, tidak perlu. Aku tidak banyak mau seperti Travis, kok. Lagipula, aku sangat menyukai pakaian Razorve. Aku suka sekali pakaian-pakaian seperti putri begini," ujar Livy cerah dan akrab.

Dayang itu tersenyum lebih lebar melihat Livy yang begitu ringan berbincang dengannya. "Nona Livy sangat cantik dan baik. Pantas saja Yang Mulia Raja bisa jatuh cinta," komentarnya.

"Ya ampun, Bibi Dayang..." Livy berujar malu-malu menahan rona wajah. "Kau membuatku malu saja," sambungnya.

"Memang benar, kok. Sampai-sampai, Yang Mulia Raja menyebutkan Nona Livy sebagai kekasihnya saat upacara penobatannya waktu itu. Di depan 6000 orang," kata si dayang semakin rumpi.

"Ih, yang benar?" tanya Livy bernada manja tak percaya.

"Benar, Nona." Dayang itu berucap mantap.

Livy pun memegang pipinya dengan sebelah tangan. Tersenyum kecil penuh bunga-bunga. Iya, ada bunga-bunga mekar di dalam hatinya.

RAI MEETS LIVY ✔️Where stories live. Discover now