35. Coronation Day

685 138 141
                                    

Coronation Day; Hari Penobatan

.
.
.

»»——⍟——««

"Yang Mulia, kau bisa mengendalikan cuaca semaumu. Jangan risaukan cuaca."

"Benarkah? Bagaimana caranya?"

"Perintahkan saja. Mereka akan patuh padamu."

Labhrainn, pemuda itu tengah duduk sendiri di atas rumput hijau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Labhrainn, pemuda itu tengah duduk sendiri di atas rumput hijau. Di belakang istana, dengan bunga-bunga di tangannya. Menikmati angin-angin lembut pada kulitnya, sambil mengingat-ingat apa yang Tatianna katakan padanya.

Iya. Tatianna yang tidak tinggal di istana itu kembali mengunjungi Rai sehari lalu. Membawakan buah stroberi dan strawple yang manis dan segar untuk Rex Lucem tercintanya.

Kembali lagi pada Rai. Ia pun kini menengadah, menatap langit ungu yang cerah. Tersenyum pada langit luas, maniknya hangat berbinar.

"Hai, Langit. Ini Rai. Jadilah langit yang baik, jangan merepotkan penduduk Rozorve. Mulai sekarang, tidak usah terlalu pikirkan perasaanku. Aku tidak apa-apa, jadi tidak perlu khawatir." Suaranya lemah lembut, senyumnya melengkung tulus, menggetarkan tiang-tiang angkasa yang kukuh. Langit gembira, Rex Lucem bicara padanya.

"Selamat siang, Yang Mulia."

Suara seorang wanita berambut oranye mendistrak obrolan Rai. Ia pun menengok sisi sampingnya, sudah ada Thaddea yang duduk bersimpuh anggun di sebelahnya.

"Ah, Yang Mulia Ratu. Ada apa?" tanya Rai sedikit kikuk.

Selain kaget, Rai jadi canggung seketika. Maklum, ramalan dirinya dengan Thaddea yang ia lihat 2 hari lalu adalah pemandangan tergila yang pernah Rai saksikan seumur hidupnya. Jadi... ia sedikit malu jika menatap Thaddea.

Sejujurnya, Thaddea pun sama. Sejak lama, sudah diberi tahu oleh Adonis mengenai dirinya dan Rai yang akan hilang akal karena cinta. Sebenarnya Thaddea enggan mengadakan percakapan apapun dengan Rai. Namun sebagai Ratu yang masih menjabat, tak mungkin ia bersikap tidak profesional seperti itu.

"Yang Mulia Ratu, berdirilah. Jangan duduk di sini, nanti pakaianmu kotor," ujar Rai.

Thaddea tersenyum. "Aku tidak mungkin berdiri lebih tinggi darimu, Yang Mulia. Kau sendiri tidak masalah duduk di atas rumput."

"Ah, iya. Soalnya aku sudah terbiasa." Rai tersenyum tanpa menatap.

"Maaf mengganggu waktu bersantaimu. Aku hanya ingin memberi kabar bahwa upacara pemindahan tahta dan penobatanmu akan dilakukan 4 hari lagi, Yang Mulia," ucap Thaddea lembut dan santun.

RAI MEETS LIVY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang